Kartu Tanda Penduduk (KTP) merupakan dokumen penting yang memuat data identitas seseorang. Dokumen ini kerap dijadikan syarat dalam berbagai keperluan, seperti melamar kerja, bepergian, hingga pengajuan pinjaman.
Banyak layanan pinjaman hanya meminta KTP dan foto identitas sebagai syarat utama. Kemudahan ini membuka celah penyalahgunaan, salah satunya dengan menggunakan dokumen milik orang lain. Tindakan semacam ini tentu berisiko bagi pemilik identitas yang dipinjam.
Dalam artikel ini kita akan bahas alasan orang lain meminjam KTP, risiko yang mungkin terjadi, dan cara bijak untuk menolaknya.
Faktor-Faktor Mengapa Orang Lain Meminjam KTP
Berikut adalah beberapa faktor yang membuat seseorang meminjam KTP:
1. Melakukan Pinjaman Online
Pinjaman online (pinjol) sering dipilih sebagai solusi cepat saat menghadapi kondisi finansial yang mendesak. Namun, tak sedikit pengajuan yang ditolak karena faktor seperti tidak memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap.
Akibatnya, sebagian orang mengambil jalan pintas dengan meminjam KTP orang lain yang dianggap lebih memenuhi syarat guna meloloskan pengajuan pinjol.
2. Menghindari Pungutan Pajak Progresif Kendaraan
Sesuai regulasi perpajakan di Indonesia, kepemilikan lebih dari satu kendaraan bermotor untuk satu identitas dikenakan pajak progresif.
Untuk menghindari beban pajak tersebut, beberapa orang memilih membeli kendaraan atas nama kerabat atau teman yang bersedia meminjamkan identitasnya.
3. Mendaftar Paylater
Buy Now, Pay Later (BNPL) semakin diminati karena memberi kemudahan bertransaksi saat dana belum tersedia.
Pengajuan BNPL juga terbilang cukup mudah karena hanya menggunakan verifikasi KTP dan foto selfie, berbeda dengan pengajuan kartu kredit di bank yang lebih rumit.
Kemudahan proses verifikasi ini membuka peluang penyalahgunaan, seperti penggunaan identitas palsu atau identitas orang lain.
4. Mengajukan KPR Subsidi
KPR adalah solusi kepemilikan rumah yang terbilang cukup mudah, terutama karena banyaknya program subsidi dari pemerintah.
Salah satu syarat utama untuk mengajukan KPR subsidi adalah belum pernah memiliki rumah sebelumnya.
Saat seseorang ingin memiliki rumah lebih dari satu tetapi ingin tetap memanfaatkan keuntungan KPR subsidi, mereka bisa mengakalinya dengan pengajuan menggunakan data kependudukan milik orang lain.
Meski tampak praktis, meminjamkan KTP bisa berdampak serius bagi pemilik identitas. Untuk itu, penting memahami apa saja yang menjadi risiko meminjamkan KTP.
Risiko Memberikan Pinjaman KTP kepada Orang Lain
Berikut adalah beberapa risiko yang perlu Anda ketahui jika meminjamkan KTP kepada orang lain:
1. Penyalahgunaan Data Pribadi
Memberikan KTP berarti memberikan akses ke seluruh data pribadi yang terdapat di dalamnya, seperti nama lengkap, alamat, hingga Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Data ini sangat berpotensi untuk disalahgunakan, mulai dari pendaftaran layanan berbayar hingga pinjaman ilegal yang bahkan bisa diajukan lebih dari satu kali.
Dalam beberapa kasus, pemilik KTP bahkan tidak menyadari bahwa datanya sudah digunakan untuk pinjaman hingga ada yang melakukan penagihan.
2. Harus Membayar Sisa Angsuran
Jika KTP digunakan untuk mengajukan pinjaman, dan orang yang meminjam KTP gagal membayar cicilan, maka Anda sebagai pemilik identitas yang terdaftar bisa saja ditagih untuk melunasinya.
Risiko finansial seperti ini bisa sangat merugikan, apalagi jika nominalnya besar dan bunga pinjamannya tinggi.
3. Dihubungi Secara Intens oleh Debt Collector
Pemberi pinjaman biasanya menagih cicilan kepada nama yang terdaftar dalam sistem, dalam hal ini adalah Anda.
Jika sudah jatuh tempo, Anda akan menerima telepon, pesan, atau bahkan kunjungan langsung dari debt collector yang menuntut pelunasan utang.
Ini bukan hanya mengganggu secara pribadi, tetapi juga bisa mencemari reputasi Anda di lingkungan tempat tinggal maupun pekerjaan.
4. Riwayat Kredit yang Rusak
Ketika cicilan macet, data kredit yang menggunakan nama Anda akan secara otomatis tercatat buruk di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK atau BI Checking.
Akibatnya, Anda akan kesulitan mengajukan pinjaman lagi di masa depan, termasuk untuk kebutuhan penting seperti KPR, KTA, atau kartu kredit.
Catatan buruk ini bisa bertahan lama dan berdampak besar pada rencana keuangan Anda di masa depan.Baca juga: Apa itu Laporan Kredit? Pahami Kegunaan dan Cara Ceknya Secara Online
5. Terjerat Masalah Hukum
Jika identitas yang sudah Anda pinjamkan digunakan untuk tindakan melanggar hukum, seperti penipuan, pencucian uang, atau kredit fiktif, maka Anda bisa terseret dalam proses hukum.
Meskipun Anda tidak terlibat, namun aparat penegak hukum tetap akan menelusuri nama dan identitas yang tercantum dalam berbagai dokumen.
Pada akhirnya, Anda harus membuktikan bahwa tidak terlibat dalam masalah hukum ini. Hal ini tentu memakan banyak waktu, biaya, bahkan mencoreng nama baik Anda.
Melihat berbagai risiko di atas, jelas bahwa meminjamkan KTP untuk keperluan semacam itu bukan keputusan yang benar. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menolak dengan tegas.
Cara Menolak Pinjaman KTP kepada Orang Lain
Menolak permintaan peminjaman KTP bisa jadi tidak mudah, apalagi jika yang meminta adalah keluarga atau kerabat dekat. Bagaimanapun, Anda harus tetap menjaga data pribadi demi menghindari risiko-risiko buruk.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda coba untuk menolak permintaan pinjaman KTP:
1. Tegas Menolak dengan Alasan Logis
Sampaikan penolakan secara langsung, sopan, dan tegas. Jelaskan bahwa KTP adalah dokumen penting yang memuat banyak data pribadi dan sangat berisiko disalahgunakan.
Dengan menyampaikan alasan logis dan tidak menyerang secara pribadi, penolakan akan lebih mudah diterima.
2. Menawarkan Alternatif Pinjaman
Jika peminjam dalam keadaan mendesak, Anda bisa memberikan alternatif pinjaman. Misalnya Anda bisa memberikan pinjaman dalam bentuk uang tunai daripada meminjamkan KTP.
Jika kondisi tidak memungkinkan untuk memberi pinjaman tunai, Anda bisa memberi saran kepada mereka untuk mencari pinjaman resmi atau koperasi simpan pinjam dengan data mereka sendiri.
3. Berikan Contoh Kasus Nyata
Beberapa dari peminjam mungkin tidak berniat buruk, hanya saja mereka belum tahu dampak yang akan terjadi.
Jika demikian, Anda bisa menceritakan beberapa kasus nyata di sekitar Anda atau di media sosial tentang imbas penyalahgunaan data pribadi orang lain.
Dengan memberi penjelasan dampak yang akan terjadi melalui kasus nyata, cara ini akan membuat orang berpikir kembali sebelum memaksa Anda memberikan pinjaman KTP.
Jika saat ini Anda sudah terlanjur meminjamkan KTP dan menghadapi masalah seperti adanya beberapa tagihan yang tak terduga, tekanan dari penagih, bahkan bunga yang kian membengkak, ada solusi yang bisa membantu Anda mengambil kembali kendali atas kondisi keuangan.
Salah satunya adalah Program Dana Talangan dari FLIN. Program ini membantu pembayaran cicilan utang dengan skema konsolidasi yang menggabungkan seluruh utang, baik itu cicilan KTA, BNPL, maupun pinjol menjadi satu cicilan saja.
Tim ahli FLIN juga akan bernegosiasi dengan lembaga keuangan untuk menurunkan suku bunga maupun biaya tambahan lain sehingga meringankan cicilan perbulan yang harus dibayar.
Jangan tunggu semakin terlilit. Segera konsultasikan permasalahan utang Anda dengan FLIN!