Rekening koran adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh bank dan
Read More
Rekening koran adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh bank dan
Read More
Riwayat kredit yang buruk dapat berdampak besar pada kondisi keuangan
Read More
Memiliki gaji Rp10 juta per bulan bukan jaminan seseorang bebas
Read More
Selain untuk memenuhi kebutuhan mendesak, banyak orang berutang dengan berbagai
Read More
Kartu Tanda Penduduk (KTP) merupakan dokumen penting yang memuat data
Read More
Fenomena gagal bayar (galbay) pinjaman online (pinjol) semakin marak terjadi
Read More
Menghadapi tumpukan utang yang tak kunjung selesai bisa membuat siapa
Read More
Berapa pun jumlah penghasilan Anda setiap bulan, mengelola utang bisa
Read More
Pernah merasa seperti hidup hanya berpindah dari satu utang ke
Read More
Debt burden ratio adalah salah satu istilah yang umum ditemukan
Read More
Keterbukaan finansial adalah salah satu pondasi penting dalam membangun hubungan
Read More
Utang bagai dua mata pisau, di sisi satu bermanfaat untuk
Read More
Saat terlilit utang, banyak orang merasa kebingungan harus mulai dari
Read More
Jasa konsolidasi utang dari FLIN dengan memberikan Program Dana Talangan
Read More
Rekening koran adalah dokumen penting yang memuat ringkasan transaksi dari
Read More
Menurut OJK, tenor adalah periode jatuh tempo suatu pinjaman yang
Read More
Disclaimer:
Nama yang digunakan dalam konten testimonial ini merupakan nama samaran. Testimonial dipublikasikan atas persetujuan yang bersangkutan
Saya Rifan, tinggal di Kalibata, Jakarta Selatan, dan bekerja sebagai Implementation Manager di salah satu perusahaan payment gateway.
Saat ini, saya punya pinjaman di 9 platform berbeda, mulai dari pinjol, KTA, hingga paylater. Tantangan terbesar saya adalah pembayaran yang tersebar (scatter) dan tenornya terlalu pendek, sehingga tabungan jadi seret karena uang habis ke cicilan di berbagai tempat.
Awalnya saya ambil pinjaman untuk kebutuhan konsumtif. Tapi karena satu belum lunas, saya akhirnya buka pinjaman baru untuk nutup yang lama. Lama-lama jadi lingkaran. Bahkan sempat ditagih oleh debt collector lewat telepon dan chat yang intens.
Saya mulai cari solusi dengan keyword “konsolidasi hutang” dan ketemu FLIN lewat sponsored ads. Awalnya saya skeptis, tapi setelah lihat website-nya, baca Google Review, dan coba kalkulator pinjaman yang disediakan, saya merasa ini program yang serius dan terpercaya.
Form pengajuan pertamanya juga sangat spesifik. Itu jadi poin plus buat saya karena kelihatan profesional. Prosesnya juga transparan dan cepat, tim FLIN sangat responsif dan membantu saya dari awal.
Harapan saya, dengan konsolidasi ini saya bisa punya lebih banyak tabungan, lebih bertanggung jawab secara finansial, dan bisa cepat melunasi pinjaman ke FLIN.
Saran saya untuk FLIN: mungkin tenornya bisa sedikit lebih panjang agar cicilan terasa lebih ringan.
Disclaimer:
Nama yang digunakan dalam konten testimonial ini merupakan nama samaran. Testimonial dipublikasikan atas persetujuan yang bersangkutan
Saya Marina, tinggal di Jakarta Selatan dan bekerja sebagai Project Manager di sebuah creative agency. Awalnya, saya hanya tergoda kartu kredit setelah baru mulai kerja. Tapi lama-lama, pinjol, paylater, dan kartu kredit membuat saya punya total 4 platform pinjaman.
Tantangan terbesarnya? Pembayaran yang menyebar dan pengeluaran bulanan yang jadi terasa berat. Apalagi kalau sudah telat beberapa hari, pinjol mulai menagih dengan nada yang bikin stres, bahkan sampai dapat ancaman dari debt collector.
Awalnya saya tahu soal program seperti Dana Talangan dari luar negeri, lalu saya cari tahu apakah ada yang serupa di Indonesia. Dari situ saya ketemu FLIN dan langsung muncul di hasil teratas Google. Saya buka Instagram dan websitenya, dan dari situ saya makin yakin buat coba apply.
Selama proses, saya merasa ditangani dengan baik dan transparan. Nggak ada yang ditutup-tutupi. Saya merasa sangat terbantu, bukan cuma secara finansial, tapi juga mental. Tim FLIN juga memberikan konsultasi yang menenangkan dan solusi yang realistis.
Sekarang, saya bisa mengatur keuangan dengan lebih bijak. Saya nggak lagi tergoda utang yang nggak penting. Tujuan saya ke depan jelas: hidup yang lebih tenang dan keuangan yang lebih sehat.
Kalau ditanya saran untuk FLIN, jujur saya belum menemukan kendala. FLIN dengan caranya sekarang saja sudah membantu banyak orang keluar dari jerat utang. Semoga makin banyak yang bisa merasakan manfaatnya seperti saya.
Disclaimer:
Nama yang digunakan dalam konten testimonial ini merupakan nama samaran. Testimonial dipublikasikan atas persetujuan yang bersangkutan
Namaku Ani tinggal di Bandung dan bekerja di bidang Corporate Affair. Saat ini aku punya pinjaman di 20 platform, mulai dari pinjol sampai KTA. Aku selalu berusaha disiplin. Semua cicilan aku catat dan bayar tepat waktu. Tapi lama-lama bunganya makin tinggi, dan rasanya nggak adil. Awalnya masih bisa bayar hampir penuh, tapi makin ke sini, porsi bunganya yang malah lebih besar.
Aku mulai khawatir. Dataku sudah tersebar di begitu banyak platform. Rasa takut disalahgunakan itu nyata. Sampai akhirnya aku sadar: aku nggak bisa terus seperti ini. Aku butuh satu pintu solusi, bukan 20 yang terus menyedot tenagaku.
Sebelum aku sempat menjadi konsultan di luar negeri, tapi posisiku dibekukan oleh pemerintah. Di saat yang sama, adik dan ibuku jatuh sakit. Aku butuh biaya, sementara aku tidak punya pekerjaan tetap. Dari sanalah semua ini dimulai.
Alhamdulillah, sejauh ini belum pernah sampai diteror atau ditagih kasar, karena aku masih disiplin membayar. Tapi tetap saja, kondisi ini bikin lelah secara mental.
Aku tahu FLIN dari iklan di Facebook. Setelah cari tahu lebih dalam, aku merasa ini solusi yang aku cari. FLIN menawarkan proses yang lancar, transparan, dan yang paling penting: tidak butuh jaminan seperti sertifikat rumah, berbeda dengan tempat lain yang aku coba.
Yang bikin aku makin yakin adalah cara tim FLIN mendampingi aku. Mereka sabar, detail, dan bener-bener hadir selama proses berlangsung. Aku merasa tidak sendirian.
Harapanku, semoga ke depan aku bisa lebih fokus ke pekerjaan dan membangun karier kembali, tanpa terbebani utang dari banyak arah. Aku juga jadi lebih sadar pentingnya tanggung jawab keuangan.
Kalau boleh memberi saran, semoga ke depan FLIN punya kantor perwakilan di lebih banyak kota. Karena aku yakin, masalah kayak aku bukan cuma ada di kota besar di Pulau Jawa. FLIN bisa jadi solusi nasional kalau semakin dekat dengan masyarakat.
Semoga FLIN terus berkembang dan jadi harapan bagi lebih banyak orang di Indonesia.
Disclaimer:
Nama yang digunakan dalam konten testimonial ini merupakan nama samaran. Testimonial dipublikasikan atas persetujuan yang bersangkutan
Namaku Tyo, tinggal di Jakarta Timur dan bekerja sebagai SPV di sebuah perusahaan swasta. Saat ini, aku punya pinjaman di 10 platform yang merupakan kombinasi dari pinjol dan kartu kredit. Awalnya semua bisa dikendalikan, tapi makin lama makin bikin pusing. Bayangin aja, harus mengatur pembayaran ke 10 pintu berbeda setiap bulan. Capek secara mental dan bikin hidup sehari-hari jadi nggak tenang.
Aku sempat tergoda dengan pola gali lubang tutup lubang, tapi akhirnya sadar kalau itu bukan solusi. Apalagi menjelang jatuh tempo, tekanan makin terasa. Beberapa kali bahkan mulai diganggu oleh debt collector via WA. Padahal aku selalu berusaha bayar tepat waktu.
Aku mulai cari cara keluar dari siklus ini lewat pencarian di Google dengan kata kunci “solusi penyelesaian utang.” Muncullah beberapa nama seperti Bisa Lunas dan FLIN. Setelah riset, aku tahu Bisa Lunas hanya memperpanjang tenor, bukan menyelesaikan akar masalah. Sedangkan FLIN punya program dana talangan. Itu yang bikin beda!
Aku yakin dengan FLIN karena legalitasnya jelas: terdaftar di Komdigi dan diawasi OJK. Prosesnya memang panjang dan menyita waktu seharian untuk disbursement, tapi semuanya profesional dan transparan. Tim FLIN juga sangat komunikatif dan menjelaskan dengan detail setiap langkahnya.
Sekarang aku jauh lebih tenang. Fokus hanya pada satu pembayaran, tanpa harus memikirkan 10 tagihan berbeda tiap bulan. Harapanku ke depan, keuangan lebih teratur, skor kredit membaik, dan bisa kembali merancang masa depan finansial yang sehat.
Kalau boleh kasih saran, mungkin ke depan proses bisa dibuat lebih efisien agar tidak terlalu menyita waktu kerja. Tapi secara keseluruhan, FLIN sudah sangat membantu.
Disclaimer:
Nama yang digunakan dalam konten testimonial ini merupakan nama samaran. Testimonial dipublikasikan atas persetujuan yang bersangkutan
Namaku Mita. Aku tinggal di Depok dan bekerja sebagai pegawai swasta. Seperti banyak orang, aku pernah merasa mampu mengatur keuangan sendiri. Saat mengambil pinjaman online untuk kebutuhan mendesak, aku pikir itu solusi jangka pendek yang bisa aku atur.
Tapi kenyataan berkata lain.
Awalnya hanya satu dua platform, tapi perlahan membengkak hingga delapan pinjol. Gaji bulanan pun habis begitu saja—bukan untuk hidup, tapi untuk mengejar cicilan yang tak ada habisnya. Tanpa sadar, aku terjebak dalam siklus gali lubang tutup lubang. Dari satu pinjaman ke pinjaman lain, semakin dalam dan melelahkan. Tekanan mentalnya luar biasa, meski aku belum sampai diancam penagih utang.
Aku tahu aku harus berhenti, harus ada jalan keluar. Dengan sisa tenaga, aku mencari di Google: “konsolidasi hutang”. Dari sekian banyak pilihan, hanya satu yang benar-benar terasa meyakinkan: FLIN.
Bukan sekadar nama, FLIN hadir dengan kejelasan dan profesionalisme. Mereka sudah berbentuk PT, punya website yang informatif, terdaftar di AFPI dan KOMDIGI. Proses awalnya sangat meyakinkan—interview dilakukan dengan detail dan transparan. Surat perjanjian pun jelas, tidak ada yang ditutup-tutupi. Dalam hitungan hari, proses disbursement berjalan lancar.
Dan di situlah titik balikku dimulai.
Melalui program dana talangan dari FLIN, semua cicilan dari delapan pinjol disatukan menjadi satu pintu. Sekarang aku hanya perlu fokus ke satu kewajiban setiap bulan tanpa kebingungan, tanpa rasa dikejar-kejar. Jumlahnya juga lebih ringan dan terukur.
FLIN memberiku lebih dari sekadar dana. Mereka memberiku kendali kembali atas hidupku. Keuanganku kini jauh lebih tertata, pikiranku lebih tenang, dan aku bisa kembali fokus pada masa depan.
Satu hal yang kusadari, FLIN mungkin belum dikenal luas. Tapi untuk orang-orang yang benar-benar mencari solusi, mereka akan menemukannya. Seperti aku yang menemukan harapan lewat satu pencarian sederhana di Google.
FLIN bukan hanya solusi finansial. FLIN adalah awal dari hidup baru yang lebih tertata.
Disclaimer:
Nama yang digunakan dalam konten testimonial ini merupakan nama samaran. Testimonial dipublikasikan atas persetujuan yang bersangkutan
Elza, seorang profesional CRM yang tinggal di Cibubur, menghadapi tekanan finansial serius setelah menggunakan enam platform paylater. Awalnya, kebutuhan hidup selama masa pandemi memaksanya menggunakan fasilitas paylater karena gajinya dipotong. Namun, tenor singkat dari masing-masing pinjaman membuat tagihan menumpuk di waktu yang bersamaan. Hal ini berdampak besar pada kehidupannya, termasuk tekanan dari debt collector yang sampai menghubungi kantor dan mengganggu pekerjaannya.
Dalam upaya mencari jalan keluar, Elza mencari di internet dengan kata kunci “Layanan Konsolidasi”. Tiga platform muncul dan ia mencoba semuanya. Dari ketiganya, FLIN menjadi pilihan yang paling meyakinkan karena komunikasi customer service-nya bukan seperti robot, dan mereka memberikan penjelasan yang detail serta solutif.
Yang membuat Elza mantap adalah pendekatan FLIN yang transparan dan berbeda dari layanan lain. Tidak ada peningkatan bunga dan prosesnya melibatkan wawancara untuk memahami kondisi keuangan secara menyeluruh. Meski syaratnya cukup banyak dan detail, Elza justru merasa itu menandakan keseriusan FLIN dalam menyeleksi kandidat dengan tepat.
“Aku sudah kapok dengan lembaga paylater,” katanya. Elza kini fokus memperbaiki dan menata ulang keuangannya agar lebih sehat dan bertanggung jawab.
Elza juga mengapresiasi peran tim FLIN yang sangat membantunya selama proses berjalan. Satu masukan darinya: ke depannya, Ia berharap FLIN bisa memiliki platform sendiri untuk pengecekan pinjaman.
Disclaimer:
Nama yang digunakan dalam konten testimonial ini merupakan nama samaran. Testimonial dipublikasikan atas persetujuan yang bersangkutan
Naura, seorang profesional finance accounting asal Jakarta Barat, sempat terjebak dalam jeratan pinjaman dari empat platform paylater dan pinjol. Awalnya merasa gajinya cukup, Naura kurang mawas diri akan batas kemampuan finansialnya. Akhirnya, strategi gali lubang tutup lubang jadi kebiasaan, hingga bulan ini ia mulai telat bayar dan bahkan mendapat ancaman dari debt collector.
Rasa takut mulai merambah ke kehidupan sehari-hari. “Saya khawatir ini bisa berdampak ke karier saya. Kalau penghasilan saya sampai hilang, saya benar-benar nggak tahu lagi harus bagaimana,” ungkapnya.
Naura mulai mencari jalan keluar dengan menelusuri internet. Awalnya ingin mengajukan KTA ke bank, tapi tidak cocok dengan syaratnya. Ia kemudian mencari solusi dengan kata kunci “peminjam yang memiliki angsuran atau utang besar.” Dari beberapa opsi yang muncul, FLIN jadi satu-satunya yang paling responsif dan solutif. “Saya merasa FLIN adalah satu-satunya harapan yang tersisa,” tuturnya.
Proses di FLIN berjalan lancar bersama tim Customer Success, Credit Analyst, dan Disbursement. Transparansi dan pendekatan personal membuat Naura merasa didengar dan dibantu dengan sungguh-sungguh.
Harapannya kini sederhana tapi kuat: bisa menjaga cash flow, lepas dari lingkaran utang, dan menyelesaikan tagihan melalui FLIN sampai lunas.
Disclaimer:
Nama yang digunakan dalam konten testimonial ini merupakan nama samaran. Testimonial dipublikasikan atas persetujuan yang bersangkutan
Saya Hamdi, bekerja di industri kreatif dan tinggal di Jakarta Barat. Beberapa waktu lalu, saya mengalami masa sulit setelah bisnis yang saya bangun berhenti total. Modal yang saya pinjam dari beberapa platform pinjol, awalnya digunakan untuk memutar uang tapi malah jadi beban. Totalnya hutang sekitar Rp100 juta dari empat platform, dengan tenor pendek dan jumlah cicilan yang menumpuk tiap bulan.
Awalnya saya pikir semua masih terkalkulasi. Tapi makin hari, saya mulai bingung sendiri. Ambil pinjaman baru hanya untuk menutup yang lama. Saya sadar ini bukan solusi—ini perangkap. Untungnya saya belum pernah menunggak, tapi saya benar-benar kesulitan menyatukan semuanya agar bisa dikelola.
Saya sempat cari tahu berbagai alternatif. Bahkan iseng ketik di chatbot soal solusi pinjaman, keluar beberapa nama, dan FLIN ada di rekomendasi utama. Saya coba bandingkan satu per satu, sempat juga tanya-tanya ke perbankan, tapi gagal karena DBR (Debt Burden Ratio) saya terlalu tinggi. Beberapa penyedia solusi lain mensyaratkan agunan, yang jelas bukan pilihan buat saya.
Akhirnya saya memutuskan memilih FLIN karena komunikasinya paling terbuka dan paling terasa manusiawi. Mereka menjelaskan semuanya dengan detail dan jujur sejak awal. Prosesnya juga lancar. Meski sempat ada miskomunikasi kecil, tapi langsung divalidasi dan diselesaikan dengan cepat. Tim FLIN cukup sigap dan fleksibel, bikin saya nyaman menjalani prosesnya.
Sekarang, semua cicilan saya sudah dikonsolidasikan jadi satu pintu pembayaran ke FLIN. Hidup jauh lebih tertata. Saya nggak lagi pusing ngurusin 4 platform dengan tenggat waktu yang berbeda-beda.
Saya sadar, membicarakan masalah keuangan masih hal yang tabu bagi banyak orang di Indonesia. Tapi jujur saja, kalau tidak mulai terbuka dan mencari solusi, kita bisa terjebak lebih dalam.
FLIN bukan hanya menawarkan solusi, tapi membangun kepercayaan melalui komunikasi yang luwes dan transparan. Saya pribadi tidak ragu untuk merekomendasikan mereka, terutama untuk mereka yang benar-benar ingin menyelesaikan masalah keuangan secara bertanggung jawab.