Mengelola keuangan usaha adalah salah satu aspek terpenting dalam menjalankan bisnis. bagi pemilik usaha kecil, wirausahawan, atau individu yang menjalankan usaha sendiri. Pengelolaan keuangan yang baik adalah kunci untuk mencapai stabilitas finansial dan meningkatkan profitabilitas. Kali ini FLIN akan membahas 10 cara mengelola keuangan usaha secara efektif yang dapat diterapkan untuk menghindari masalah finansial dan mendukung pertumbuhan bisnis kamu.

10 Cara Mengelola Keuangan Usaha Efektif

Pengelolaan keuangan usaha merupakan hal yang krusial dalam memastikan kelangsungan usaha. Maka dari itu, dibutuhkan perhatian khusus dalam pelaksanaannya. Agar manajemen keuangan usaha dapat mencukupi kebutuhan produksi serta pengembangan, terapkan beberapa cara mengelola keuangan usaha berikut:

1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha

Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memisahkan keuangan pribadi dengan usaha. Pakailah rekening bank yang terpisah untuk transaksi usaha kamu. Langkah ini untuk  mencegah terjadinya kesalahpahaman nantinya. 

Misalnya, jika kamu membeli bahan baku, pastikan pembayaran dilakukan dari rekening usaha, bukan rekening pribadi. Hal ini mempermudah pencatatan dan pengelolaan anggaran. Sehingga rekening bisnis hanya ditujukan untuk hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan usaha.

2. Buat Anggaran Usaha

Tak hanya anggaran keuangan pribadi tetapi anggaran keuangan usaha juga perlu dibuat. Membuat anggaran membantu kamu merencanakan pengeluaran dan pendapatan. Tentukan budget untuk setiap kebutuhan operasional, pemasaran, dan cadangan darurat. 

Kamu juga bisa menggunakan metode 50/30/20. Jika penghasilan bulanan usaha kamu sebesar Rp10 juta, alokasikan 50% untuk biaya operasional, 30% untuk pemasaran, dan 20% untuk cadangan.

3. Lacak Semua Pengeluaran dan Pendapatan

Catat setiap transaksi yang terjadi, baik pemasukan maupun pengeluaran perlu dicatat dengan rapi agar tidak muncul masalah pengelolaan keuangan di masa depan. Pencatatan arus kas ini bisa mempermudah pembuatan laporan keuangan yang dapat memberikan informasi tentang progres usaha dalam periode tertentu. Kamu bisa menggunakan tools financial seperti spreadsheet untuk mencatat semua pengeluaran dan pendapatan secara real time. 

4. Tetapkan Gaji untuk Diri Sendiri

Sebagai pemilik usaha, penting untuk menetapkan gaji tetap bagi diri sendiri. Ini membantu kamu menjaga kestabilan keuangan pribadi tanpa mengganggu operasional bisnis. 

Misalnya, jika laba bersih usaha kamu Rp5 juta per bulan, tetapkan gaji sebesar Rp2 juta dan sisanya dialokasikan untuk pengembangan usaha.

5. Hindari Utang yang Tidak Perlu

Utang dapat membantu usaha berkembang, tetapi pastikan hanya meminjam jika benar-benar diperlukan dan memiliki rencana jelas untuk melunasinya. Pilihlah lembaga keuangan yang terpercaya dan memberikan bunga rendah. Hutang yang diambil haruslah hutang produktif. Dimana kamu meminjam untuk membeli peralatan produksi, pastikan penghasilan tambahan yang dihasilkan dapat menutupi cicilan utang tersebut.

6. Manfaatkan Teknologi Keuangan

Teknologi berkembang sangat cepat, banyak aplikasi yang bisa mempermudah kita. Bahkan sudah ada aplikasi di bidang keuangan yang bisa kamu gunakan untuk mencatat keuangan.  

Aplikasi keuangan seperti Money Manager, Wave, ataupun spreadsheet bisa membantu kamu melacak setiap transaksi. Dengan pencatatan yang rapi, kamu dapat mengevaluasi pengeluaran dan mengidentifikasi pos-pos yang bisa dikurangi.

7. Siapkan Dana Darurat Usaha

Sama seperti keuangan pribadi, usaha juga memerlukan dana darurat. Suatu usaha yang sudah menghasilkan keuntungan perlu bersiap-siap menghadapi tantangan yang lebih besar di depan. Maka dari itu, sebagai pengusaha perlu mempersiapkan dana darurat yang dapat dipakai saat pendapatan tidak menentu, kenaikan biaya bahan baku dan situasi tak terduga. Idealnya, dana darurat setara dengan tiga hingga enam bulan biaya operasional usaha.

8. Pantau Arus Kas Secara Berkala

Arus kas perusahaan seperti denyut nadi bagi usaha kamu. Pantau secara rutin untuk memastikan pemasukan lebih besar daripada pengeluaran. Bila arus kas menunjukkan pengeluaran lebih tinggi, segera evaluasi dan kurangi biaya yang tidak penting. Dengan cara ini, kamu dapat mencegah terjadinya defisit yang berkelanjutan.

9. Evaluasi dan Analisis Laporan Keuangan

Jangan sampai terlewat untuk mengevaluasi laporan keuangan secara berkala, seperti laporan laba rugi dan neraca keuangan. Analisis ini membantu kamu memahami kinerja usaha dan mengambil keputusan yang tepat. Jika laporan menunjukkan penurunan laba, kamu dapat meninjau kembali strategi pemasaran, menurunkan biaya operasional, atau meningkatkan efisiensi produksi.

10. Konsultasi dengan Ahli Keuangan

Saat mengelola keuangan usaha merasa kesulitan, kamu bisa konsultasi dengan ahli keuangan. Mereka dapat membantu kamu menyusun strategi yang sesuai dengan kondisi usaha kamu. seorang konsultan keuangan dapat memberikan panduan tentang cara mengurangi biaya tetap tanpa mengorbankan kualitas produk. Cara ini mungkin terlihat mahal karena harus membayar ahli keuangan, tetapi sebenarnya secara tak langsung membuat lebih maju. 

Mengelola keuangan usaha secara efektif adalah langkah penting untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis kamu. Dengan memisahkan keuangan pribadi dan usaha, membuat anggaran, mencatat transaksi, hingga berkonsultasi dengan ahli keuangan, kamu dapat menghindari masalah finansial dan meningkatkan keuntungan. Dengan penerapan langkah-langkah ini, pengusaha dapat menghindari masalah finansial seperti hutang dan memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Namun jika kamu sedang terjerat dalam tumpukan hutang baik hutang usaha maupun hutang pribadi. Karena FLIN bisa membantu untuk menegosiasikan hutang dan meringankan beban hutangmu.

Ambil Langkah Pertama Menuju Hidup Bebas Utang

Pengelolaan pinjaman demi masa depan yang tenang bisa terselesaikan dengan mudah dan aman bersama FLIN