Bingung apa itu angsuran? Gampangnya, angsuran adalah pembayaran yang dicicil secara berkala. Misalnya, setiap bulan bayar sejumlah uang sampai utang atau pembelian kamu lunas. 

Pasti familiar kan dengan istilah angsuran ini, apalagi kalau lagi bahas KPR atau kredit motor? Nah, di artikel ini kita akan bahas tuntas tentang angsuran, mulai dari pengertian angsuran, jenis-jenisnya sampai manfaatnya. Simak sampai habis, ya!

Apa itu Angsuran?

Angsuran adalah metode pembayaran dimana kamu bisa melunasi utang dengan membaginya dalam jumlah yang lebih kecil dalam jangka waktu tertentu. Utang ini bisa berupa pinjaman, benda, ataupun jasa. 

Sistem pembayaran angsuran ini sangat memudahkan bagi peminjam, baik itu individu ataupun bisnis dalam melakukan pembayaran pinjaman. Jadi bisa mengatur cash flow pengeluaran keuangan. 

Tapi, perlu diingat jumlah angsuran yang kamu bayar merupakan jumlah hutang pokok ditambah bunga pinjaman. Jadi, pastikan bunga pinjaman tidak membebani keuanganmu ya. 

Apa Saja Jenis Angsuran? 

Ada beberapa jenis angsuran yang perlu kamu perhatikan, apa saja jenisnya? Yuk simak berikut ini:

1. Angsuran Tetap

Apa itu angsuran tetap? Yaitu jenis pembayaran cicilan dengan jumlah yang sama tiap bulannya selama periode kredit tersebut berlangsung. 

Dalam metode ini, angsuran adalah terdiri dari bunga dan pokok pinjaman yang diatur sedemikian rupa hingga total pembayaran per bulannya tetap konstan dan tidak berubah. 

Contohnya nih, kamu punya total utang pokok dan bunga sebanyak Rp12.000.000 dan dibayar 12 bulan. Maka, jika kamu punya angsuran tetap, tiap bulannya kamu hanya perlu membayar Rp1.000.000 sampai akhir masa pinjaman. 

2. Angsuran Menurun

Berbeda dengan angsuran tetap dengan pembayaran sama tiap bulan, pada angsuran menurun, kamu akan membayar lebih besar di awal-awal bulan, dan jumlah pembayaran di akhir masa pinjaman akan semakin mengecil. 

Sesuai namanya, angsuran menurun adalah jenis cicilan yang jumlahnya semakin kecil seiring waktu. 

Kok bisa? Karena metode angsuran ini pokok pinjamannya sebenarnya tetap, tapi bunga yang dihitung diawal semakin besar dan lama-lama semakin kecil. Maka dari itu, total angsuran awalnya bisa lebih besar dan terus menurun hingga lunas. 

Contohnya, pada bulan pertama angsuran kamu sebesar Rp1.500.000, lalu di bulan berikutnya angsuran kamu turun jadi Rp1.450.000, dan seterusnya. 

3. Angsuran dengan Bunga Progresif

Kebalikan dengan angsuran menurun, angsuran dengan bunga progresif malah makin lama makin besar bayarnya. 

Pengertian angsuran dengan bunga progresif ialah cicilan yang jumlahnya meningkat seiring waktu. 

Angsuran jenis ini cocok buat kamu dengan pendapatan yang relatif masih kecil, dan yakin banget kalau kedepannya kamu akan dapat promosi atau naik jabatan, jadi pendapatan juga akan naik. 

Makanya, kamu memilih angsuran dengan bunga progresif karena jenis ini sering digunakan pada peminjam yang disesuaikan dengan kemampuan pembayaran yang diharapkan akan meningkat, seperti pendapatan yang kemungkinan akan bertambah juga. 

Pada awal periode, cicilan rendah, tetapi semakin lama di tahun berikutnya akan lebih besar. 

Contoh: Pada tahun pertama, angsuran kamu baru sanggup bayar Rp500.000 per bulannya. Di tahun kedua, naik menjadi Rp700.000, dan terus meningkat sesuai kesepakatan kamu dan pemberi pinjaman. 

Baca Juga: Apa Itu Restrukturisasi hutang? Panduan Lengkap Kelola hutang

Manfaat dari Angsuran?

Angsuran memberikan berbagai manfaat baik untuk peminjam maupun pemberi pinjaman. Berikut adalah manfaatnya: 

1. Memudahkan Pembayaran 

Dengan opsi angsuran, pembayaran barang atau jasa menjadi lebih ringan karena dapat dicicil sesuai kemampuan kamu sebagai peminjam.

Hal ini membantu penjual jasa atau barang menawarkan solusi pembayaran yang lebih fleksibel kepada pelanggan, sehingga transaksi menjadi lebih mudah dijangkau oleh berbagai kalangan. 

2. Meningkatkan Daya Beli 

Angsuran bisa membantu konsumen untuk membeli produk atau layanan yang mungkin sulit untuk dibayar secara langsung. 

Nah, dengan bantuan angsuran, konsumen dapat mengakses barang atau jasa bernilai tinggi tanpa harus mengeluarkan seluruh dana langsung, sehingga daya beli bisa meningkat. 

3. Membantu Cash Flow untuk Konsumen

Bagi kamu sebagai peminjam, angsuran adalah dapat menjadi solusi untuk mengatur keuangan dengan lebih baik. 

Alih-alih membayar dalam jumlah besar sekaligus, menggunakan opsional angsuran dapat mengalokasikan dana untuk kebutuhan lain tanpa mengganggu stabilitas keuangan bulanan. 

4. Menjangkau Pasar Lebih Luas

Sedangkan bagi penjual, menawarkan opsi angsuran membuka peluang untuk menjangkau lebih banyak konsumen. 

Dengan fleksibilitas pembayaran, produk atau jasa menjadi lebih menarik bagi berbagai segmen pasar, termasuk konsumen dengan keterbatasan anggaran. 

Opsi pembayaran angsuran adalah win-win solution yang menguntungkan kedua belah pihak, baik dalam meningkatkan aksesibilitas pembayaran maupun memperluas peluang bisnis. 

Apa bedanya DP, Cicilan, dan Angsuran?

Mungkin kamu bingung dengan perbedaan antara DP, cicilan, dan angsuran karena ketiga istilah ini sering digunakan dalam transaksi pembelian atau pinjaman. 

Meski terlihat serupa, sebenarnya ada perbedaan mendasar dalam fungsi, waktu pembayaran, dan penggunaannya. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Down Payment (DP)

DP, atau uang muka angsuran adalah uang yang kamu keluarkan di awal saat membeli jasa atau produk sebelum melanjutkan proses pelunasan barang atau jasa. 

Pernah kan mendengar, “kak, DP dulu ya 50% buat booking nya”, nah itu yang dimaksud dengan down payment atau uang muka, jadi bayar berapa persen dari total keseluruhan uang belinya. 

DP membantu penjual mengamankan transaksi, sehingga jika pembeli membatalkan kesepakatan, penjual tidak akan terlalu merugi. Perlu diingat ya, kalau DP tidak ada bunga, karena ini adalah pembayaran tunai dan digunakan untuk mengurangi jumlah total yang harus dicicil. 

Misalnya, jika kamu menyewa villa seharga Rp 1.500.000 per malam dengan syarat DP 20%, maka kamu harus membayar Rp. 300.000 di awal. Sisa Rp. 1.200.000 akan dilunasi sesuai kesepakatan bersama. 

2. Cicilan

Kamu pasti sering mendengar istilah “cicilan kredit motor” atau “cicilan kredit mobil”. 

Istilah cicilan memiliki arti pembayaran berkala yang dilakukan untuk melunasi sisa harga barang atau jasa. 

Cicilan biasanya terdiri dari pokok utang (jumlah yang dipinjam) dan bunga (biaya tambahan yang dikenakan oleh pemberi pinjaman). 

Opsi cicilan yang kamu dapatkan biasanya memberikan fleksibilitas karena tidak perlu melunasi seluruh harga barang secara langsung. 

Contohnya, ketika kamu menyewa villa tadi sebesar Rp. 1.500.000, sisa biaya yang perlu dibayar Rp. 1.200.000 setelah membayar DP. Kamu memilih opsi cicil, yang tiap bulannya kamu akan membayar Rp. 400.000 tanpa bunga. Tapi, jika ada bunga, maka jumlah cicilan nya akan menjadi lebih besar.  

3. Angsuran

Ketika kamu bingung membedakan cicilan dan angsuran, jangan khawatir. 

Karena perbedaan antara cicilan dan angsuran hanya difungsi utamanya, kalau cicilan untuk melunasi sisa harga barang atau jasa, sedangkan angsuran melunasi pinjaman atau utang dengan penggunaan yang lebih luas. Maknanya pun sama sama membayar secara berkala juga. 

Angsuran adalah istilah yang lebih luas dan sering digunakan dalam konteks pelunasan pinjaman atau utang, baik dari bank, koperasi, maupun lembaga keuangan lainnya. 

Contoh Angsuran

Contoh kasus dalam penggunaan angsuran dalam sehari-hari adalah

Contoh Angsuran Kredit Kendaraan Bermotor

Kamu ingin membeli mobil seharga Rp. 200.000.000 dengan skema kredit. Lalu, kamu membayar DP sebesar Rp. 50.000.000, sehingga sisa yang perlu kamu cicil adalah Rp. 150.000.000 . 

– Pokok pinjaman : Rp. 150.000.000

– Tenor : 5 tahun (60 bulan)

– Bunga tetap atau angsuran tetap : 6% per tahun

Kemudian, bagaimana cara hitung biaya yang akan kamu bayar tiap bulannya?

Langkah pertama, hitung total bunga:

Bunga tahunan = pokok pinjaman x bunga = Rp. 150.000.000 x 6% = Rp. 9.000.000

Total bunga selama 5 tahun = Rp. 9.000.000 x 5 = Rp. 45.000.000

Langkah kedua, hitung total biaya yang akan kamu bayar:

Total Pembayaran = pokok pinjaman + bunga total selama 5 tahun = Rp 195.000.000

Langkah ketiga, hitung angsuran per bulan:

Angsuran per bulan = Total pembayaran / Tenor = Rp. 195.000.000 / 60 = Rp. 3.250.000

Maka, kamu perlu membayar angsuran Rp. 3.250.000 setiap bulan selama 5 tahun. 

Baca Juga: Apa itu Kredit Multiguna (KGM): Panduan Lengkap dan Simulasi Kredit

Hal yang perlu diperhatikan dalam Angsuran

Jika kamu memutuskan untuk memilih opsi pembayaran secara angsuran ketika membeli sesuatu. Pastikan beberapa hal berikut agar kamu tidak salah langkah.  

1. Pastikan Jumlah Pinjaman Sesuai Kebutuhan

Jangan besar pasak daripada tiang, ya. Jangan tergoda untuk meminjam lebih dari yang benar-benar kamu butuhkan. 

Ingat, semakin besar pinjaman, semakin besar juga bunga yang harus kamu bayar. Jadi, pastikan pinjamanmu sesuai kebutuhan yang produktif, bukan keinginan konsumtif yang tidak bijak. 

2. Kenali Jenis dan Besaran Suku Bunga

Kalau kamu membaca artikel ini dari atas, pasti kamu sudah paham mengenai jenis-jenis bunga angsuran. Yaitu angsuran dengan bunga tetap, angsuran dengan bunga menurun, dan angsuran dengan bunga progresif. 

Pilih yang paling sesuai dengan situasi keuanganmu, ya!

3. Tepat Pilih Tenor

Tenor atau jangka waktu angsuran adalah sangat memengaruhi besar kecilnya cicilan per bulan. 

Kalau kamu bertanya-tanya, pilih tenor yang seperti apa ya agar lebih cepat lunas. Kalau mau cepat lunas, pilihlah tenor yang pendek, tapi mungkin kekurangannya uang yang kamu keluarkan akan lebih besar tiap bulannya. 

Beda hal jika kamu ingin angsuran yang lebih ringan, maka tenor panjang bisa jadi pilihan. 

4. Periksa Kemampuan Keuanganmu

Sebelum memutuskan, coba hitung dulu apakah angsuran ini tidak akan mengganggu kebutuhan sehari-hari. 

Karena, kalau tidak kamu jadinya malah tutup lubang gali lubang. Ini bisa membuat cash flow keuanganmu menjadi tidak sehat. 

Idealnya, total angsuran bulanan tidak lebih dari 30% – 40% dari pendapatanmu. 

5. Jangan Lupakan Biaya Tambahan

Jangan lupakan biaya tambahannya juga ya! 

Apa saja biaya tambahan yang biasanya ada selain utang pokok dan bunga? Yaitu biaya administrasi di awal, asuransi yang biasanya diwajibkan, ataupun denda keterlambatan pembayaran utang. 

Pastikan kamu sudah tahu semua biaya ini, jadi antisipasi sebelum merencanakan keuangan bulanan. 

6. Baca Perjanjian dengan Teliti

Ini yang paling sering dilewatkan, karena terburu-buru jadi tahap membaca kontrak perjanjian, kamu langsung tanda tangan begitu saja. 

Bacalah semua isi perjanjian dengan teliti, terutama ketentuan denda dan pelunasan lebih awal, bila nantinya kamu ada uang lebih dan ingin cepat-cepat lunas. Atau baca hak dan kewajibanmu sebagai peminjam. Karena, kalau kamu asal tanda tangan, takutnya akan jadi boomerang ke kamu nantinya. 

7. Siapkan Rencana Cadangan

Hidup kadang tidak terduga, seperti roda yang berputar, kadang di atas atau di bawah. Misalnya kamu kehilangan pekerjaan atau penghasilan menjadi berkurang. 

Selalu siapkan dana darurat atau asuransi sebagai langkah antisipasi, supaya kamu tetap bisa membayar angsuran tepat waktu. 

8. Pilih Lembaga Pemberi Pinjaman Terpercaya

Pastikan kamu meminjam dari lembaga yang resmi dan terpercaya, seperti bank atau lembaga yang legal. 

Ini penting agar kamu terhindar dari risiko pinjaman ilegal. 

Mengambil angsuran adalah bisa jadi solusi yang tepat, asal dilakukan dengan perhitungan yang matang. 

Jika kamu sudah memiliki banyak utang dimana-mana dan bingung untuk membayar angsuran, FLIN bisa membantumu untuk melakukan konsolidasi hutang atau menjadikan satu semua hutang yang kamu miliki melalui Program Dana Talangan. Sehingga, kamu hanya fokus untuk membayar angsuran di satu tempat, yaitu di FLIN. 

Tunggu apalagi, rencanakan keuangan dengan bijak bersama FLIN! 

Ambil Langkah Pertama Menuju Hidup Bebas Utang

Pengelolaan pinjaman demi masa depan yang tenang bisa terselesaikan dengan mudah dan aman bersama FLIN