Menurut OJK, tenor adalah periode jatuh tempo suatu pinjaman yang menentukan kewajiban kapan cicilan harus dibayar dan diselesaikan.
Di industri keuangan sendiri, tenor dibagi menjadi dua yaitu pinjaman tenor panjang dan pendek. Pemilihan tenor ini sangat berperan besar bagi debitur karena akan menentukan besaran bunga, arus kas, dan keuntungan yang akan diperoleh.
Lantas, sebaiknya pilih tenor panjang atau pendek? Mari ketahui di artikel FLIN berikut ini!
Kelebihan dan Kekurangan Tenor Panjang
Tenor panjang adalah waktu cicilan yang memiliki durasi pelunasan yang panjang, umumnya lebih dari 12 bulan.
Jenis pinjaman tenor panjang punya kelebihan dan kekurangannya tersendiri, sebagai berikut:
Kelebihan Tenor Panjang | Kekurangan Tenor Panjang |
Mendapatkan akses pinjaman yang lebih besar | Total bunga pinjaman lebih besar |
Cicilan per bulan lebih kecil | Bisa terkena risiko denda atau penalti |
Lebih mudah mengatur arus kas | Keterikatan finansial jangka panjang |
Terhindar dari risiko kredit macet | Risiko perubahan ekonomi |
Kelebihan Tenor Panjang
1. Mendapatkan Akses Pinjaman yang Lebih Besar
Tenor panjang memungkinkan Anda untuk mendapatkan pinjaman yang lebih besar dengan cicilan yang masih sesuai dengan kemampuan finansial Anda.
Biasanya bank atau lembaga keuangan akan menetapkan batas aman maksimal cicilan, sekitar 30%–40% dari penghasilan bulanan. Misalnya, jika gaji Anda Rp6 juta per bulan, maka ideal cicilan maksimal yang boleh ditanggung adalah sekitar Rp1,8 juta sampai Rp2,4 juta per bulan.
Jadi bila Anda mengajukan pinjaman Rp100 juta dengan bunga tetap 10% per tahun, dengan tenor panjang hal ini masih memungkinkan, di mana Anda bisa mendapatkan tenor hingga 10 tahun dengan estimasi cicilan Rp1,3 juta per bulannya.
Kesempatan mendapatkan pinjaman besar ini cocok digunakan untuk kebutuhan besar dan jangka panjang seperti membeli rumah dengan sistem KPR.
2. Cicilan Per Bulan Lebih Kecil
Selain bisa mendapatkan pinjaman yang besar, cicilan yang harus dibayarkan tiap bulan pun lebih ringan. Hal ini karena total pinjaman yang diambil akan dibagi ke dalam jangka waktu yang lebih lama.
Dengan cicilan yang lebih terjangkau tentu hal ini meningkatkan kemampuan Anda dalam membayar cicilan tepat waktu.
3. Lebih Mudah Mengatur Arus Kas
Dengan beban cicilan yang lebih kecil, Anda jadi punya kendali yang cukup untuk mengatur cash flow bulanan untuk kebutuhan hidup, menabung, sampai investasi.
4. Terhindari dari Risiko Kredit Macet
Pinjaman tenor panjang bisa menjadi solusi terhindar dari kredit macet. Apalagi dalam situasi darurat dan perubahan ekonomi yang tidak terprediksi. Dengan angsurannya yang terjangkau, Anda tetap bisa melunasi cicilan yang ada.
Kekurangan Tenor Panjang
1. Total Bunga Lebih Besar
Kekurangan bila Anda mengambil pinjaman tenor panjang adalah Anda akan dikenakan bunga bulanan yang berlangsung lebih lama. Dengan kata lain, Anda akan membayar bunga dan total pembayaran yang lebih besar dibandingkan tenor pendek.
2. Risiko Denda atau Penalti
Risiko lainnya yang bisa Anda alami saat mengambil pinjaman tenor panjang adalah ada kemungkinan Anda perlu membayar pinalti atau denda saat ingin melunasi lebih cepat.
Mengapa demikian? Ini karena saat Anda mengambil pinjaman dengan tenor panjang, bank sudah menghitung potensi keuntungan dari bunga selama tenor tersebut.
Namun, saat Anda melunasi lebih cepat maka potensi keuntungan itu hilang, inilah mengapa bank akan menerapkan penalti atau denda sebagai “kompensasi” kehilangan keuntungan tersebut.
3. Keterikatan Finansial Jangka Panjang
Kekurangan tenor panjang lainnya yang perlu jadi perhatian adalah Anda akan terikat cicilan selama bertahun-tahun, bisa 5 tahun atau 10 tahun. Hal ini tentu bisa jadi beban psikologis tersendiri.
4. Risiko Perubahan Ekonomi
Ketika Anda mengambil tenor pinjaman panjang, memiliki kestabilan ekonomi jadi hal penting. Hal ini karena di dalam perjalanan pelunasan pinjaman dengan tenor yang lama, tidak bisa dipungkiri akan ada gejolak ekonomi yang memengaruhi kemampuan dalam membayar cicilan.
Jika tidak memiliki kestabilan ekonomi, Anda bisa terjerat dalam utang lain yang memaksa Anda gali lubang tutup lubang.
Baca Juga: Masalah Finansial: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kelebihan dan Kekurangan Tenor Pendek
Tenor pendek adalah jangka waktu cicilan yang berlaku 2 bulan hingga 3 tahun pinjaman. Biasanya tenor pendek banyak diterapkan dalam pinjaman tanpa agunan seperti pinjaman online.
Penggunaan tenor pendek juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan, sebagai berikut ini:
Kelebihan Tenor Pendek | Kekurangan Tenor Pendek |
Bunga lebih kecil | Cicilan bulanan lebih besar |
Bebas dari cicilan lebih cepat | Akses pinjaman lebih kecil |
Memperbaiki skor kredit lebih cepat | Tekanan finansial lebih tinggi |
Kelebihan Tenor Pendek
1. Bunga Lebih Kecil
Kelebihan dari tenor pinjaman pendek adalah jumlah bunga yang perlu dibayar lebih kecil. Hal ini karena bunga dihitung per tahun, maka bila tenor semakin singkat, semakin sedikit akumulasi bunga yang perlu dibayar.
Contohnya, jika Anda meminjam Rp100 juta dengan bunga 10% per tahun. Maka dengan tenor 3 tahun total bunga yang perlu dibayarkan hanya Rp15 juta. Sedangkan bila tenor 10 tahun, total bunga yang perlu dibayarkan Rp50 juta.
2. Bebas dari Cicilan Lebih Cepat
Dengan tenor yang pendek, Anda bisa cepat menyelesaikan cicilan. Kelebihan ini membebaskan Anda dari beban psikologis jangka panjang dan lebih fleksibel dalam mengatur rencana keuangan masa depan.
3. Memperbaiki Skor Kredit Lebih Cepat
Ketika Anda bisa melunasi pinjaman dalam waktu singkat tanpa tunggakan, ini bisa membuat riwayat kredit menjadi bagus dalam waktu lebih cepat. Skor kredit yang bagus membantu dalam mengakses pinjaman baru atau produk perbankan lainnya.
Kekurangan Tenor Pendek
1. Cicilan Bulan Besar
Salah satu kekurangan tenor pinjaman pendek yang perlu jadi perhatian adalah cicilan bulanan yang besar. Alasannya tentu saja karena Anda harus melunasi total pinjaman dalam waktu singkat, maka beban cicilan bulanan jadi lebih besar.
2. Akses Pinjaman Lebih Kecil
Berbeda dari tenor panjang yang memungkinkan Anda mendapatkan pinjaman dalam jumlah besar. Tenor pendek membatasi akses jumlah pinjaman yang bisa diajukan. Hal ini karena akan menyebabkan cicilan bulanan sangat tinggi dan melampaui batas kemampuan bayar atau debt burden ratio.
3. Tekanan Finansial yang Tinggi
Karena dibebani cicilan bulanan yang tinggi, Anda bisa rentan mengalami stres finansial dan sulit dalam mengatur cashflow. Akibatnya, risiko gagal bayar jadi lebih tinggi.
Baca Juga: Tips Ampuh agar Pengajuan Konsolidasi Utang di FLIN Disetujui
Contoh Perbanding Skema Tenor Panjang dan Pendek
Agar Anda semakin memahami seperti apa perhitungan dari tenor panjang dan pendek. Berikut ini skema dari tenor panjang dan pendek.
Bento akan meminjam uang ke bank sebesar Rp50 juta dengan bunga per tahun sebesar 10%. Bank menawarkan dua opsi tenor yaitu pendek selama 12 bulan dan panjang selama 60 bulan.
Berikut ini perhitungan dengan tenor pendek:
Pinjaman = Rp50 juta
Masa tenor = 12 bulan
Total Cicilan Pokok Perbulan = Pinjaman : Masa Tenor
Total Cicilan Pokok Perbulan = 50 juta : 12 bulan = Rp4,1 juta
Bunga yang harus dibayar = Pinjaman x 10% :12 = Rp416 ribu
Cicilan per bulan yang harus dibayarkan = Cicilan pokok + bunga = Rp4,1 juta + Rp416 ribu = Rp4.516.000
Total keseluruhan pinjaman yang perlu dibayarkan = Cicilan Pokok Perbulan X Tenor = Rp4.516.000 X 12 = Rp54.192.000
Berikut ini perhitungan dengan tenor panjang:
Pinjaman = Rp50 juta
Masa tenor = 60 bulan
Total Cicilan Pokok Perbulan = Pinjaman : Masa Tenor
Total Cicilan Pokok Perbulan = 50 juta : 60 bulan= Rp833 ribu
Bunga yang harus dibayar = Pinjaman x 10% :60= Rp83 ribu
Cicilan per bulan yang harus dibayarkan= Cicilan pokok + bunga = Rp833 ribu + Rp83 ribu = Rp916.000
Total keseluruhan pinjaman yang perlu dibayarkan = Cicilan Pokok Perbulan X Tenor = Rp916.000 X 60 = Rp54.960.000
Jadi, Mana yang Lebih Baik: Tenor Panjang vs Tenor Pendek
Memilih tenor panjang dan pendek ini bukan sekadar ingin cepat lunas, tapi juga perlu mempertimbangkan kemampuan finansial dan tujuan keuangan Anda. Terutama dalam hal konsolidasi utang, jangan sampai tenor justru menambah beban Anda dalam melunasi utang.
Program Dana Talangan FLIN memahami hal ini. Tidak hanya membantu memberikan dana talangan untuk melunasi utang kepada pihak bank atau lembaga keuangan, FLIN juga menyediakan pilihan tenor pelunasan yang fleksibel, hingga 36 bulan dan jumlah cicilan yang tidak memberatkan Anda.
Setelah dana talangan disalurkan, nantinya setiap bulan Anda hanya perlu membayar satu cicilan dan satu bunga kepada FLIN sesuai dengan tenor yang sudah disepakati. Dengan begini proses pelunasan utang tidak menjadi beban baru bagi keuangan Anda.
Skor kredit Anda pun bisa kembali membaik dan hidup bebas utang bukan lagi mimpi.
Ayo, dapatkan solusi melunasi hutang dengan mengajukan konsultasi gratis bersama para ahli finansial FLIN sekarang!