Sekarang, urusan pendanaan kian mudah dengan hadirnya P2P lending. Ini menjadi sebuah inovasi terbaru yang muncul berkat adanya kemajuan zaman.
Apa itu P2P lending dan bagaimana mekanisme cara kerjanya? Simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu P2P Lending?
P2P lending atau singkatannya adalah peer-to-peer lending adalah salah satu inovasi pendanaan yang mempertemukan peminjam (borrower) dengan pemberi dana (lender) secara langsung melalui platform digital.
Ini menjadi sebuah metode baru yang sudah berlangsung sejak lama. Yang lebih bagusnya lagi, pihak yang meminjam dibebankan syarat yang lebih lowong. Tidak seketat bank yang harus menjaminkan jaminan dan lainnya.
Selain itu, ini juga menjadi terobosan baru. Dimana, orang bisa mengajukan pendanaan secara mudah dan online sehingga mereka bisa melakukannya dengan mudah
Baca Juga: Bunga Anuitas vs Flat P2P, Apa Bedanya dan Cara Hitungnya
Cara Kerja P2P Lending
Sebelum memutuskan menggunakan P2P lending sebagai pinjaman atau investasi, penting untuk memahami alurnya agar Anda bisa menilai apakah produk ini sesuai dengan kebutuhan finansial Anda.
1. Proses pengajuan pinjaman oleh pihak yang mengajukan pinjaman
Pihak yang mengajukan pinjaman akan mengakses platform pinjaman online. Setelah itu, mereka hanya tinggal mengikuti persyaratan yang ada dan menunggu verifikasi.
2. Pendanaan oleh lender melalui platform fintech
Setelah verifikasi selesai, mereka akan mendapatkan pendanaan lewat proses pencairan yang ditujukan ke rekening mereka.
3. Mekanisme bunga, tenor dan juga pembayaran
Jika sudah, Anda akan masuk ke proses pembayaran. Lakukan pembayaran sesuai dengan besaran bunga dan tenor yang ada.
Apa Keunggulan P2P Lending
Ada banyak keuntungan yang bisa Anda rasakan dengan meminjam di P2P lending seperti:
1. Akses pinjaman cepat dan tanpa agunan
Pihak peminjam bisa mendapatkan dana dengan akses yang cepat dan tanpa jaminan. Ini menjadi nilai plus bagi mereka yang membutuhkan dana dengan cepat.
2. Alternatif investasi dengan return lebih tinggi
Bagi lender, P2P lending menawarkan potensi imbal hasil yang lebih besar dibandingkan deposito atau produk tabungan biasa.
3. Proses serba digital dan mudah dipantau
Karena semuanya digital, seluruh proses bisa dicek dari aplikasi atau webapp sehingga, semuanya bisa dipantau dengan baik.
4. Diversifikasi aset lebih fleksibel
Lender dapat menyebar dana ke banyak borrower untuk mengurangi risiko gagal bayar.
Baca Juga: Bunga Anuitas vs Flat P2P, Apa Bedanya dan Cara Hitungnya
Efek Bahaya P2P Lending
Meski menawarkan banyak keuntungan, P2P lending juga memiliki risiko yang perlu Anda perhatikan agar dapat mengambil keputusan dengan lebih bijak.
1. Risiko gagal bayar (default rate)
Tidak semua borrower mampu mengembalikan pinjaman tepat waktu. Jika terjadi gagal bayar, lender berpotensi tidak menerima kembali dana investasinya secara penuh.
2. Penyalahgunaan data jika platform tidak resmi
Platform ilegal sering kali tidak memiliki standar keamanan data, sehingga informasi pribadi Anda dapat berisiko disalahgunakan. Pastikan hanya menggunakan platform berizin OJK.
3. Tidak adanya jaminan imbal hasil bagi lender
Investasi di P2P lending tidak memiliki skema penjaminan seperti LPS. Artinya, risiko kerugian sepenuhnya ditanggung oleh lender jika terjadi kredit macet.
Cara Mengatasi Risiko P2P Lending dengan Mudah
Setelah memahami berbagai risiko yang ada di P2P lending, penting bagi Anda mengetahui langkah-langkah mengatasi risikonya:
1. Pilih platform P2P lending yang resmi dan terpercaya
Hal pertama dan yang kadang orang masih lupa adalah, pilih platform yang terpercaya. Dalam hal ini, pastikan untuk memilih platform dengan sertifikasi resmi dari badan negara seperti OJK atau KOMDIGI atau hal lainnya.
2. Lakukan diversifikasi pendanaan
Agar risiko lebih terkendali, hindari menempatkan seluruh dana pada satu peminjam atau satu jenis instrumen saja.
Langkah lainnya, Anda bisa menyebarkan pendanaan Anda tidak hanya di satu atau dua tempat saja. Kenapa? Ini membantu agar resiko tidak tertumpuk di satu atau dua sumber. Sehingga, Anda bisa mengelola resiko dengan baik.
Hal yang terpenting adalah soal pengelolaan keuangan. Jika Anda bisa mengelola uang dengan bijak, maka Anda bisa terhindar dari utang.
Tapi, jika Anda terkena masalah utang, Anda bisa mengatasi masalah utang dengan FLIN. Solusi ini tentunya menjadi sebuah hal yang sangat baik karena membantu banyak orang meraih hidup baru dengan solusi Dana Talangan.
Penasaran? Yuk, klik tombol di bawah untuk mulai konsultasi dengan FLIN!























