Agar dapat menjalankan kehidupan sehari-hari dengan baik, manusia memiliki berbagai kebutuhan yang perlu dipenuhi. Kebutuhan ini diklasifikasikan intensitas kegunaannya yang dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.

Keharusan memenuhi kebutuhan ini membuat manusia mendorong diri mereka untuk bekerja atau melakukan berbagai hal. Kemampuan memenuhi kebutuhan ini bukan hanya mendukung keberlangsungan hidup tapi juga membuat manusia merasa puas, sejahtera, dan tercukupi.

Untuk lebih mengerti mengenai tiga jenis kebutuhan manusia, mari simak artikel FLIN berikut ini!

Pengertian Kebutuhan Primer

Apa itu kebutuhan primer menurut Karl Marx adalah kebutuhan yang dimiliki manusia sejak mereka dilahirkan. Sedangkan menurut Sunarto (1994), mendefinisikan kebutuhan primer sebagai kebutuhan yang timbul dari diri manusia seperti makan, minum, bernafas, dan perlindungan diri.

Menurut International Labour Organization (ILO), kebutuhan primer adalah segala yang menyangkut hal-hal pokok manusia. Jadi secara sederhana, kebutuhan primer bisa diartikan sebagai kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi manusia untuk mempertahankan hidupnya.

Kebutuhan dasar ini harus dipenuhi, bila tidak terpenuhi, maka akan berdampak langsung pada kehidupan, seperti rentan terkena penyakit, tersiksa hidupnya, sampai kematian.

Contoh Kebutuhan Primer

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kebutuhan primer merupakan kebutuhan dasar manusia. Terdapat tiga contoh kebutuhan primer yaitu sandang, papan, pangan. Sandang merupakan kebutuhan terkait pakaian yang melindungi tubuh dari Udara panas dan dingin.

Papan adalah kebutuhan akan tempat tinggal, seperti rumah, apartemen, atau sejenisnya. Fungsi rumah sendiri adalah sebagai tempat bertahan dan melindungi diri.

Terakhir ada pangan yang merupakan makanan. Kebutuhan pangan harus dipenuhi agar tetap sehat, bernutrisi dan berenergi.

Baca Juga: 11 Tips Efektif Cara Menghemat Uang Sehari-hari

Pengertian Kebutuhan Sekunder

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang perlu dipenuhi setelah kebutuhan pokok terpenuhi sehingga dapat menjalankan hidup lebih baik lagi. Ini sesuai dengan asal kata sekunder yang berasal dari bahasa Latin, “secundus” yang berarti kedua. Hal ini merujuk bahwa kebutuhan sekunder menjadi prioritas setelah kebutuhan dasar terpenuhi.

Pengertian ini sesuai dengan penjelasan di dalam buku Pengantar Ilmu Ekonomi (2023) oleh Ali Hardana dkk, yang menjelaskan bahwa kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang muncul setelah terpenuhinya kebutuhan primer.

Sebagai kebutuhan kedua, kebutuhan ini erat kaitannya dengan segala hal yang berhubungan dengan usaha untuk menambah kebahagiaan hidup. Gaya hidup seseorang sering kali dikaitkan dalam kategori kebutuhan sekunder. Kepuasan dalam memenuhi kebutuhan tambahan ini sangat bergantung pada kondisi ekonomi seseorang.

Kalkulator Program Dana Talangan

Dapatkan estimasi cicilan dan cek kelayakan Anda.

4.00%
24 Months
Kebutuhan primer, edukasi, dll.
Rp 0.00
Rp 0.00
Rp 0.00

*Syarat dan Ketentuan Berlaku

Ajukan sekarang

Contoh Kebutuhan Sekunder

Contoh dari kebutuhan sekunder antara lain:

  • Smartphone yang digunakan untuk komunikasi dan hiburan;
  • Komputer atau laptop untuk menyelesaikan tugas, pekerjaan, dan hiburan;
  • Peralatan makan, mulai dari sendok, piring, mangkuk, gelas;
  • Peralatan masak, dari kompor, panci, pisau, spatula;
  • Peralatan mandi, seperti bak mandi, gayung, sikat gigi,dan lainnya;
  • Perlengkapan pakaian, seperti kaos kaki, ikat pinggang, topi, jaket;
  • Kegiatan rekreasi dan pergi berlibur untuk menghilangkan rasa bosan;
  • Akses informasi, melalui surat kabar, media elektronik, atau internet;
  • Olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh.

Contoh kebutuhan sekunder setiap orang bisa berbeda-beda. Misalnya, ada yang menganggap akses pendidikan dan kesehatan sebagai kebutuhan sekunder namun ada juga yang menganggap ini sebagai kebutuhan primer.

Namun, kunci yang perlu dipahami adalah kebutuhan sekunder muncul bila kebutuhan primer sudah terpenuhi.

Pengertian Kebutuhan Tersier

Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang timbul setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi.

Bila kebutuhan primer dibutuhkan untuk bertahan hidup dan kebutuhan sekunder untuk meningkatkan kenyamanan, kebutuhan tersier lebih bersifat sebagai tambahan yang dipenuhi untuk kesenangan pribadi atau meningkatkan citra diri.

Di masyarakat modern seperti hari ini, kebutuhan tersier sering kali berupa barang-barang mewah yang dapat meningkatkan status sosial. Karena itulah kebutuhan ini hanya dapat dipenuhi oleh individu-individu yang memiliki kemampuan, baik secara finansial dan status sosial.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kebutuhan tersier, di antaranya:

  • Status sosial: Individu yang memiliki status sosial tinggi akan terus merasa dirinya harus memiliki harga diri yang tinggi pula. Maka mereka akan membeli berbagai barang mewah agar dilihat lebih tinggi.
  • Tingkat pendidikan: Seseorang yang memiliki pendidikan lebih tinggi cenderung memiliki pola pikir dan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan yang memengaruhi hidup mereka.
  • Tingkat pendapatan: Semakin tinggi pendapatan, semakin besar kemampuan seseorang untuk membeli barang-barang mewah. Ini karena memiliki akses lebih besar yang berasal dari sumber daya finansial.
  • Pergaulan: Tekanan dari lingkungan pergaulan sangat berpengaruh pada kebutuhan tersier. Orang yang bergaul dengan kelompok yang memiliki gaya hidup mewah akan tertarik mengejar barang-barang yang sejalan dengan norma kelompok mereka.
  • Lingkungan tempat tinggal: Seseorang yang tinggal di lingkungan elit cenderung terpapar gaya hidup mewah, sehingga mereka merasa perlu memiliki barang mahal dan mewah. Sebaliknya, lingkungan sederhana akan meminimalkan tekanan untuk memenuhi kebutuhan tersier berlebihan.

Contoh Kebutuhan Tersier

Contoh kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bergantung pada gaya hidup dan penghasilan seseorang. Misalnya seseorang yang memiliki penghasilan tinggi dan gaya hidup mewah akan membeli perhiasan, berlibur ke luar negeri, kendaraan mewah, atau barang-barang bermerek lainnya.

Tidak jarang juga barang-barang dari kebutuhan tersier ini hanyalah barang konsumtif yang dibeli tanpa mempertimbangkan kebutuhan.

Cara Memenuhi Berbagai Kebutuhan

Setiap orang memiliki kebutuhan berbeda-beda yang harus dipenuhi. Dalam pemenuhan kebutuhan ini, mengatur keuangan dengan bijaksana menjadi cara memenuhi berbagai kebutuhan yang perlu dijalankan. Adapun caranya adalah:

1. Cobalah Klasifikasikan Kebutuhan

Pertama, klasifikasi kebutuhan berdasarkan yang paling penting. Contohnya kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal haruslah menjadi prioritas utama.

Lalu, bila Anda ingin meningkatkan kemampuan dan kualitas hidup, maka biaya Pendidikan bisa dimasukkan ke tingkat kebutuhan selanjutnya.

Terakhir, bila masih memiliki sisa dana yang cukup untuk berlibur ke luar negeri, maka bisa memasukkan pengeluaran tersebut sebagai kategori tersier.

2. Buatlah Anggaran

Setelah Anda tahu apa saja kebutuhan dari tingkat pokok, penunjang, dan tambahan. Selanjutnya coba buat anggaran berdasarkan prioritasnya.

Tentunya kebutuhan primer haruslah jadi yang Utama dan lebih besar porsinya dari kebutuhan lainnya.

3. Jalankan Anggaran

Dari anggaran yang telah dibuat, jalankan sesuai dengan porsinya masing-masing. Lakukanlah perbandingan berdasarkan alokasi dana yang telah dibuat dengan pengeluaran sesungguhnya.

Misalnya, Anda mengalokasikan dana untuk membeli beras sebesar Rp200 ribu namun saat membelinya harga beras lebih tinggi, yaitu Rp220 ribu. Maka tulislah sesuai dengan realita di lapangan.

4. Lakukan Evaluasi Anggaran

Agar dapat lebih efektif, lakukanlah evaluasi dari rencana anggaran yang sebelumnya telah disusun. Evaluasi akan membantu Anda melihat apakah ada kebutuhan yang perlu disesuaikan atau dapat ditingkatkan. Dari evaluasi juga Anda bisa menilai mana kebutuhan yang berlebihan dan mana sisa dana yang bisa dialokasikan untuk kebutuhan lainnya.

Nah, itulah pembahasan mengenai kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Pemahaman yang baik mengenai berbagai kebutuhan ini akan membantu Anda dalam mengelola keuangan sesuai dengan prioritas kehidupan sehari-hari. Sehingga Anda bisa mencapai financial freedom dan hidup bebas utang.

Penuhi Kebutuhan Tanpa Terjebak Utang bersama FLIN

Setiap orang pasti memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan yang muncul akibat lingkungan, pekerjaan, atau kondisi tempat tinggal. Namun, ketika kondisi finansial belum mencukupi, tak jarang orang memilih berutang sebagai jalan keluar. Sayangnya, jika tidak dikelola dengan bijak, utang justru bisa menjadi beban yang memperumit kondisi keuangan.

Sebagai solusi, FLIN hadir melalui Program Dana Talangan yang merupakan sebuah layanan yang dirancang untuk membantu melunasi utang yang menumpuk melalui tiga pendekatan: konsolidasi utang, restrukturisasi kredit, dan pendanaan sementara. Dana talangan yang disediakan oleh mitra FLIN mencakup nominal mulai dari Rp20 juta hingga Rp300 juta, yang akan dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial masing-masing klien.

Dengan pendekatan yang terstruktur dan suportif, FLIN membantu Anda membebaskan diri dari beban utang dan menata masa depan finansial yang lebih sehat. Mulai langkah Anda bersama FLIN hari ini.

Kalkulator Program Dana Talangan

Dapatkan estimasi cicilan dan cek kelayakan Anda.

4.00%
24 Months
Kebutuhan primer, edukasi, dll.
Rp 0.00
Rp 0.00
Rp 0.00

*Syarat dan Ketentuan Berlaku

Ajukan sekarang