Limit kredit adalah batas maksimal jumlah dana yang bisa dipinjam dari lembaga keuangan, baik berupa kartu kredit, kredit tanpa agunan (KTA), paylater, pinjol maupun fasilitas kredit lainnya.
Istilah limit kredit sudah sering digunakan dalam banyak transaksi finansial, namun tidak semua orang memahami maksud dan cara kerjanya.
Dalam artikel ini kita akan membahas secara lengkap apa itu limit kredit, tujuan, cara kerja, cara menaikkan, dan langkah bijak untuk memanfaatkannya dengan baik.
Apa itu Limit Kredit?
Limit kredit adalah batas maksimum dana atau uang yang bisa seseorang pinjam atau gunakan dari lembaga keuangan, seperti bank, lembaga pembiayaan, atau penyedia layanan kredit lainnya. Bentuk fasilitas ini dapat berupa kartu kredit, pinjaman tunai, atau paylater.
Besarnya limit kredit ditentukan oleh banyak faktor, seperti penghasilan, riwayat kredit, maupun kemampuan bayar debitur. Selain untuk meminimalisasi risiko kerugian kreditur, limit kredit juga berfungsi membantu debitur lebih aware dalam penggunaan fasilitas kredit mereka sehingga dapat mengontrol beban utangnya.
Tujuan Limit Kredit
Limit kredit memiliki banyak tujuan yang menguntungkan bagi debitur maupun kreditur, seperti melindungi utang yang berlebih dan mengatur cash flow. Lebih dari itu, limit kredit juga bermanfaat untuk menjadi indikator kelayakan finansial hingga menjaga stabilitas sistem perbankan.
1. Melindungi Debitur dari Utang Berlebih
Limit kredit berperan sebagai batas pinjaman. Ini dilakukan oleh pihak kreditur berdasarkan penilaian risiko dan kondisi keuangan debitur. Adanya limit kredit merupakan upaya pencegahan terjadinya jeratan utang yang tak terkendali hingga gagal bayar.
Baca juga: Apakah Galbay Aman atau Tidak? Ini Jawabannya
2. Mengatur Cash Flow Pribadi
Untuk merdeka finansial, seseorang perlu jeli dalam mengatur cash flow. Adanya limit kredit membantu Anda merencanakan pengeluaran dengan lebih bijak, memprioritaskan kebutuhan penting, dan menunda pembelian yang konsumtif.
3. Menjadi Indikator Kelayakan Finansial
Limit kredit merupakan gambaran kepercayaan lembaga keuangan terhadap kemampuan finansial Anda. Semakin baik profil Anda, maka semakin tinggi pula limit kredit yang bisa Anda dapatkan.
4. Menjaga Stabilitas Sistem Perbankan
Limit yang terlalu longgar dan tidak disesuaikan dengan kemampuan membayar debitur berisiko tinggi menyebabkan kredit macet. Kondisi ini tentu dapat mengganggu stabilitas keuangan dan memicu efek domino yang bisa merugikan, tak hanya bagi lembaga keuangan, tapi juga perekonomian secara umum.
Bagaimana Limit Kredit Ditentukan?
Limit kredit tentu tidak ditetapkan secara asal. Lembaga keuangan menggunakan berbagai indikator, seperti pendapatan bulanan, skor kredit, debt to income ratio, jenis pekerjaan, hingga hubungan calon debitur dengan bank.
Pada bagian ini, kita akan membahas lebih jauh bagaimana proses penentuan limit kredit dilakukan.
1. Pendapatan Bulanan
Pendapatan bulanan calon debitur berkaitan erat dengan kemampuan membayar. Inilah sebabnya, pendapatan bulanan menjadi salah satu faktor utama penentuan limit kredit.
Semakin tinggi pendapatan bulanan seseorang, maka semakin besar kemampuan membayar utang. Dengan begitu, individu dengan pendapatan lebih tinggi ini cenderung memperoleh limit kredit yang lebih besar daripada mereka yang berpendapatan rendah.
Baca juga: 15 Cara Mendapatkan Passive Income untuk Tambahan Penghasilan
2. Riwayat Kredit (Skor Kredit)
Skor kredit merupakan representasi kelayakan finansial seseorang yang didasarkan pada seberapa baik ia membayar dan mengelola utang. Karena perannya ini, skor kredit menjadi faktor penting dalam penentuan limit kredit.
Jika Anda rutin membayar cicilan tepat waktu dan sesuai dengan kesepakatan, besar kemungkinan skor kredit Anda tergolong tinggi. Skor kredit yang tinggi ini membuka peluang untuk Anda memperoleh limit kredit yang lebih besar.
3. Rasio Utang terhadap Penghasilan
Rasio utang terhadap penghasilan, atau dikenal dengan istilah Debt to Income Ratio (DTI), adalah perbandingan total utang dengan total pendapatan seseorang dalam kurun waktu tertentu. Sederhananya, DTI menggambarkan sudah seberapa banyak porsi pendapatan seseorang yang sudah dipakai untuk membayar utang.
Semakin tinggi DTI, semakin besar pula beban utang yang ditanggung. Dalam kondisi tersebut, calon debitur biasanya dinilai memiliki kemampuan yang rendah untuk menambah utang baru. Akibatnya, peluang mendapat limit kredit yang tinggi juga ikut menurun.
4. Jenis Pekerjaan/Status Kepegawaian
Jenis pekerjaan atau status kepegawaian berkaitan erat dengan limit kredit. Status kepegawaian mencerminkan stabilitas penghasilan yang sejalan dengan kemampuan untuk membayar utang secara konsisten.
Dalam penentuan limit kredit, status pegawai tetap umumnya berpeluang mendapat limit kredit yang lebih tinggi daripada pekerja kontrak, pekerja lepas, atau wiraswasta.
5. Hubungan dengan Bank
Beberapa bank memiliki pertimbangan khusus dalam menentukan limit kredit, misalnya melihat hubungan jangka panjang positif antara nasabah dengan bank.
Jika Anda telah lama menjadi nasabah suatu bank dan memiliki transaksi yang baik, Anda bisa dipertimbangkan untuk mendapat limit kredit yang tinggi.
Apakah Limit Kredit Bisa Dinaikkan?
Limit kredit bisa dinaikkan dengan cara pengajuan kembali ke pihak kreditur. Tentunya Anda tidak secara otomatis mendapat persetujuan. Ada sejumlah syarat yang harus Anda penuhi agar bisa menaikkan limit kredit, seperti:
- Menjaga kelancaran pembayaran: pastikan riwayat pembayaran kredit Anda tetap baik dengan membayar tagihan tepat waktu.
- Aktif menggunakan fasilitas kredit: pihak kreditur akan lebih mudah menyetujui kenaikan limit kredit jika Anda aktif menggunakan kartu kredit maupun fasilitas kredit lainnya.
- Menjaga saldo tabungan dan kondisi finansial: saldo tabungan yang cukup besar dan stabil menggambarkan bahwa Anda memiliki cadangan dana yang baik.
- Menggunakan limit kredit dengan bijak: gunakan secara bertanggung jawab, tidak melebihi batas, dan hindari penggunaan impulsif untuk menekan risiko gagal bayar.
Jika Anda konsisten memenuhi syarat-syarat tersebut, besar kemungkinan limit kredit Anda disetujui untuk naik.
Cara Bijak Memanfaatkan Limit Kredit
Limit kredit bisa membantu dan menguntungkan jika digunakan dengan bijak. Gunakanlah untuk kebutuhan produktif, tetapkan batas pengeluaran, bayar tagihan tepat waktu, dan pantau penggunaannya secara berkala.
1. Gunakan untuk Kebutuhan Penting dan Produktif
Prioritaskan limit kredit untuk hal-hal yang penting dan produktif, seperti pendidikan, kesehatan, atau alat penunjang kerja. Hindari penggunaan untuk berbelanja impulsif dan konsumtif yang tidak terlalu dibutuhkan.
2. Tetapkan Batas Pengeluaran
Pastikan bahwa limit kredit Anda tidak melebihi kemampuan bayar dalam satu periode tagihan. Gunakan sekitar 30-40% dari total limit agar pengelolaan keuangan tetap aman.
3. Bayar Tagihan Sebelum Jatuh Tempo
Membayar tagihan tepat waktu atau bahkan sebelum jatuh tempo akan menghindari Anda dari bunga dan denda tambahan. Selain itu, upaya ini dapat menjaga riwayat kredit tetap bersih.
4. Pantau Penggunaan Limit Secara Berkala
Cek secara berkala berapa limit yang sudah terpakai. Ini membantu Anda agar tetap dalam kendali keuangan dan menghindari cicilan yang menumpuk.
5. Sesuaikan Limit Kredit dengan Penghasilan
Limit kredit idealnya disesuaikan dengan penghasilan. Meskipun limit yang ditawarkan bisa mencapai dua kali lipat dari penghasilan bulanan, bukan berarti semuanya perlu Anda gunakan. Pilihlah sesuai kemampuan agar keuangan tetap sehat.
Dengan konsisten melakukan hal di atas, Anda telah memanfaatkan limit kredit secara bijak dan bertanggung jawab.
Sayangnya, tidak semua orang berhasil mengelola limit kredit dengan bijak. Banyak yang berniat memanfaatkan fasilitas kredit untuk kebutuhan mendesak, justru tergiur untuk membeli barang konsumtif secara impulsif, sehingga terjebak dalam tumpukan utang dan beban cicilan.
Jika Anda merupakan salah satu yang mulai kewalahan menghadapi tagihan menumpuk dan pembayaran minimum yang tak kunjung lunas, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan restrukturisasi utang. Ini adalah langkah untuk menyesuaikan kembali skema pembayaran agar lebih sesuai dengan kondisi keuangan, seperti memperpanjang tenor, menurunkan suku bunga, atau meringankan jumlah cicilan.
Selain itu, jika Anda memiliki beberapa pinjaman sekaligus, Anda juga bisa mempertimbangkan konsolidasi utang, yaitu menggabungkan seluruh pinjaman menjadi satu skema pembayaran baru yang lebih mudah dikelola.
Kedua solusi ini dapat Anda akses melalui FLIN. Lewat Program Dana Talangan dari FLIN, berbagai utang Anda akan disatukan dan dibayarkan langsung kepada kreditur terkait. Dengan bantuan tim ahli, skema pembayaran pun akan disesuaikan menjadi lebih ringan, dengan tenor lebih panjang, dan suku bunga yang lebih rendah.
Menunda hanya akan membuat utang semakin menumpuk. Sekarang adalah saat yang tepat untuk berkonsultasi dengan FLIN dan melangkah menuju kemerdekaan finansial lebih cepat!