Refinancing adalah proses penggantian pinjaman yang sudah ada dengan pinjaman baru. Biasanya refinancing dilakukan karena lebih menguntungkan dari sisi suku bunga yang lebih rendah atau tenor lebih panjang. Biasanya seseorang atau perusahaan menggunakan refinancing untuk menyesuaikan kembali pinjaman mereka agar lebih sesuai dengan kondisi finansial saat ini. 

Refinancing tidak bisa dilakukan secara instant, biasanya memerlukan waktu beberapa hari hingga minggu tergantung pada penyedia layanan dan kelengkapan dokumen pemohon. Refinancing bisa menjadi strategi efektif untuk mengurangi beban cicilan, mendapatkan dana tambahan, atau mengoptimalkan pinjaman dengan ketentuan yang lebih baik. 

Namun, sebelum mengajukan refinancing, penting untuk memahami manfaat dan risikonya agar keputusan yang diambil benar-benar tepat sesuai dengan kebutuhan keuangan kamu.  

Apa Itu Refinancing?

Refinancing adalah proses mengganti pinjaman lama dengan pinjaman baru yang memiliki syarat lebih menguntungkan, seperti suku bunga lebih rendah, tenor lebih panjang, atau cicilan lebih ringan. Tujuannya bisa bermacam-macam, mulai dari mengurangi beban pembayaran, mendapatkan tambahan dana, hingga menyusun ulang strategi keuangan.

Jika kamu ingin memahami lebih dalam tentang konsep hutang dan cara mengelolanya, baca artikel tentang hutang untuk memahami dasar-dasar hutang sebelum melakukan refinancing.

Ketika seseorang mengambil refinancing, mereka mengajukan pinjaman baru yang akan digunakan untuk melunasi pinjaman lama. Dengan suku bunga yang lebih rendah atau tenor yang lebih panjang, cicilan bulanan bisa lebih terjangkau. Refinancing juga memungkinkan peminjam mendapatkan dana tambahan jika memilih opsi cash-out refinancing.

Baca Juga: Perbedaan Program Dana Talangan FLIN dan Dana Pinjaman Online (Pinjol)

Jenis-Jenis Refinancing

Refinancing memiliki beberapa jenis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan finansial peminjam. Setiap jenis refinancing memiliki tujuan dan manfaat yang berbeda, mulai dari menurunkan suku bunga hingga mendapatkan dana tambahan. Berikut adalah beberapa jenis refinancing yang paling umum digunakan dan bagaimana cara kerjanya.

Rate-and-Term Refinancing

Refinancing ini dilakukan untuk mengganti pinjaman lama dengan pinjaman baru yang memiliki suku bunga atau tenor lebih baik, tanpa menambah jumlah pinjaman. Biasanya, debitur memilih opsi ini untuk mendapatkan suku bunga yang lebih rendah atau memperpanjang tenor agar cicilan bulanan lebih ringan.

Contoh penggunaan refinancing Rate-and-Term Refinancing, jika ada seorang pemilik rumah dengan suku bunga KPR 10% per tahun memilih refinancing ke bank lain dengan bunga 7%. Sehingga cicilannya berkurang tanpa menambah jumlah pinjaman. 

Cash-Out Refinancing

Refinancing ini memungkinkan Mengajukan pinjaman baru dengan jumlah lebih besar dari sisa hutang lama, sehingga peminjam mendapatkan dana tunai tambahan. Selisih dana dari pinjaman baru dapat digunakan untuk kebutuhan lain, seperti renovasi rumah atau modal usaha.
Contoh: Seorang pemilik rumah dengan sisa KPR Rp300 juta mengajukan refinancing senilai Rp400 juta, sehingga ia mendapatkan tambahan Rp100 juta untuk merenovasi rumahnya. – Mengajukan pinjaman baru yang lebih besar dari pinjaman sebelumnya, sehingga peminjam mendapatkan dana tambahan.

Cash-In Refinancing

Dalam refinancing ini, peminjam membayar sebagian hutang lebih dulu. Dengan begitu, rasio pinjaman menjadi lebih rendah atau pembayaran pinjaman jadi lebih kecil. 

Misalnya ada seorang pengusaha yang memiliki hutang bisnis Rp500 juta membayar Rp100 juta lebih dulu agar bisa mendapatkan refinancing dengan bunga lebih rendah dan tenor lebih pendek. Membayar sebagian pinjaman lama lebih dulu untuk mendapatkan persyaratan baru yang lebih baik.

Debt Consolidation Refinancing

Refinancing konsolidasi hutang bertujuan untuk menggabungkan Menggabungkan beberapa hutang menjadi satu pinjaman baru dengan suku bunga lebih rendah dan pembayaran yang lebih mudah dikelola. Biasanya digunakan untuk menyederhanakan pembayaran hutang dengan bunga yang lebih rendah. 

Contoh refinancing konsolidasi hutang yaitu ada seorang karyawan memiliki tiga kartu kredit dengan total hutang Rp50 juta dan bunga tinggi. Ia mengajukan refinancing untuk menggabungkan semua hutangnya menjadi satu pinjaman dengan cicilan tetap yang lebih ringan. Menggabungkan beberapa pinjaman menjadi satu pinjaman baru dengan cicilan yang lebih mudah dikelola.

Tujuan Refinancing

Refinancing dilakukan dengan berbagai tujuan, tergantung pada kebutuhan finansial seseorang atau bisnis. Beberapa orang memilih refinancing bertujuan untuk menurunkan cicilan bulanan, ada juga yang menggunakannya untuk mendapatkan dana tambahan. 

Refinancing juga bisa membantu untuk mengelola hutang dengan menggabungkan beberapa pinjaman menjadi satu pembayaran yang lebih mudah diatur. Berikut adalah penjelasan beberapa tujuan seseorang melakukan refinancing. 

Menurunkan Bunga Pinjaman

Salah satu alasan utama seseorang mengajukan refinancing adalah untuk mendapatkan suku bunga yang lebih rendah. Dengan bunga yang lebih kecil, cicilan bulanan menjadi lebih ringan dan total pembayaran selama masa pinjaman pun bisa lebih rendah. Sehingga dapat mengurangi beban keuangan. 

Memperpendek atau Memperpanjang Tenor Pembayaran

Refinancing juga bisa dilakukan untuk menyesuaikan jangka waktu pembayaran. Memperpanjang tenor berarti cicilan bulanan lebih kecil, sementara memperpendek tenor membuat total pembayaran bunga lebih rendah karena hutang lebih cepat lunas. Dengan begitu kamu bisa menyesuaikan sesuai dengan keadaan finansialmu. 

Menggabungkan Hutang (Debt Consolidation) 

Refinancing juga bisa menjadi solusi bagi kamu yang memiliki beberapa pinjaman dengan bunga tinggi. Dengan debt consolidation refinancing, semua hutang digabungkan menjadi satu pinjaman dengan bunga lebih rendah dan cicilan yang lebih terjangkau atau kamu mendapatkan tenor pembayaran lebih panjang. 

Mendapatkan Dana Tunai Tambahan 

Tidak hanya mengurangi beban cicilan, tetapi juga bisa memberikan dana tambahan jika debitur mengambil opsi cash-out refinancing. Dana ini bisa digunakan untuk renovasi rumah, biaya pendidikan, atau kebutuhan lainnya.

Namun, sebelum mengajukan refinancing, pastikan kamu memahami cara kerja restrukturisasi kredit agar kamu bisa mendapatkan kondisi pembayaran terbaik sesuai kemampuan finansial mu.

Bagaimana Proses Refinancing Bekerja?

Refinancing bukan hanya sekadar mengganti pinjaman lama dengan yang baru, tetapi juga melibatkan beberapa tahapan penting. Mulai dari mengevaluasi kelayakan hingga pencairan dana, setiap tahapan dalam refinancing perlu diperhatikan dengan baik. Yuk ketahui proses melakukan refinancing. 

  1. Evaluasi Keuangan – Pastikan refinancing benar-benar menguntungkan dengan membandingkan bunga dan biaya tambahan.
  2. Pilih Penyedia Pinjaman – Bandingkan berbagai penyedia refinancing untuk mendapatkan penawaran terbaik.
  3. Ajukan Refinancing – Lengkapi dokumen seperti laporan keuangan, sertifikat aset, dan riwayat kredit.
  4. Proses Persetujuan – Bank atau lembaga keuangan akan menilai kelayakan kredit sebelum menyetujui permohonan refinancing.
  5. Pelunasan Pinjaman Lama – Jika refinancing disetujui, pinjaman lama akan dilunasi menggunakan pinjaman baru.

Keuntungan dan Kerugian Refinancing

Refinancing bisa menjadi langkah cerdas dalam mengelola keuangan, tetapi juga memiliki risiko jika tidak dilakukan dengan perhitungan yang matang. Sebelum memutuskan untuk melakukan refinancing, penting untuk memahami apa saja manfaat yang bisa diperoleh serta potensi kerugiannya. Dengan mempertimbangkan kedua aspek ini, kamu bisa menentukan apakah refinancing benar-benar solusi terbaik untuk kondisi keuanganmu.

Keuntungan Melakukan Refinancing

  • Bunga Lebih Rendah – Mengurangi jumlah pembayaran bunga secara keseluruhan.
  • Cicilan Lebih Ringan – Membantu mengelola keuangan dengan lebih baik.
  • Dana Tambahan – Bisa digunakan untuk kebutuhan lain yang lebih penting.
  • Menggabungkan Beberapa Hutang – Memudahkan pembayaran dengan satu cicilan tetap.

Kerugian Melakukan Refinancing

  • Biaya Proses – Refinancing memerlukan biaya administrasi, appraisal, dan biaya notaris.
  • Tenor Lebih Lama – Bisa membuat total bunga yang dibayarkan menjadi lebih besar.
  • Risiko Overborrowing – Jika tidak dikelola dengan baik, bisa menambah beban hutang.

Contoh Kasus Refinancing

Supaya kamu lebih memahami manfaat melakukan refinancing, FLIN membuat 2 contoh kasus yang sering terjadi

Refinancing KPR untuk Mengurangi Cicilan

Seorang pemilik rumah memiliki Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan suku bunga 10% per tahun. Setelah 5 tahun mencicil, ia menemukan bank lain yang menawarkan refinancing dengan bunga 7% per tahun. Dengan mengajukan refinancing, ia bisa menurunkan cicilan bulanannya dari Rp5 juta menjadi Rp4 juta, menghemat Rp12 juta per tahun.

Refinancing untuk Konsolidasi Hutang

Seorang wiraswasta memiliki beberapa pinjaman dari kartu kredit dan pinjaman online dengan bunga tinggi. Agar lebih mudah dikelola, ia memilih refinancing dengan menggabungkan semua hutangnya menjadi satu pinjaman dengan bunga lebih rendah dan cicilan tetap per bulan.

Jika kamu mengalami situasi serupa, mempertimbangkan konsolidasi cicilan kartu kredit bisa menjadi solusi yang tepat untuk mengurangi beban keuangan dan mengelola pembayaran lebih efisien.

Bagaimana Refinancing bersama FLIN dilakukan?

FLIN menawarkan layanan refinancing yang memudahkan pengguna untuk mengatur ulang pinjaman mereka dengan syarat yang lebih menguntungkan.

 Jika kamu memiliki Kredit Tanpa Agunan (KTA) dengan bunga tinggi dan ingin mendapatkan suku bunga lebih rendah serta tenor pembayaran yang lebih fleksibel, maka konsolidasi pinjaman KTA bisa menjadi solusi untuk mengoptimalkan strategi keuanganmu.

Keunggulan Refinancing di FLIN: 

  • Bunga Lebih Rendah – Menyesuaikan pinjaman dengan kondisi pasar terbaru.
  • Proses Mudah dan Cepat – Pengajuan refinancing bisa dilakukan secara online.
  • Pendampingan Keuangan – Konsultasi gratis untuk membantu pengguna mengelola hutang lebih efektif.

Refinancing adalah strategi yang dapat membantu mengurangi beban finansial, tetapi juga memiliki risiko jika tidak dikelola dengan baik. Sebelum mengajukan refinancing, penting untuk memahami tujuan, proses, serta keuntungan dan kerugiannya. Jika dilakukan dengan tepat, refinancing bisa menjadi solusi yang efektif untuk mendapatkan kondisi pinjaman yang lebih ringan dan sesuai dengan kemampuan finansial kamu. Jika kamu mencari refinancing yang lebih fleksibel dan aman, FLIN bisa menjadi pilihan yang tepat untuk membantu menyusun ulang keuanganmu.

Ambil Langkah Pertama Menuju Hidup Bebas Utang

Pengelolaan pinjaman demi masa depan yang tenang bisa terselesaikan dengan mudah dan aman bersama FLIN