Selesaikan seluruh utang dan cicilan dengan solusi konsolidasi serta mediasi yang transparan dan terjangkau.
Menjamin keamanan, melindungi data pribadi, serta memastikan sistem elektronik telah lolos uji kelaikan—semuanya dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Nomor TDPSE: 017446.01/DJAI.PSE/03/2025
Jadwalkan konsultasi dengan Dolpheen untuk menyusun rencana pengelolaan utang yang efisien dan mendapatkan wawasan tentang layanan konsolidasi utang terpercaya di Indonesia.
Atasi tantangan dalam melunasi utang tanpa stres. FLIN siap membantu konsolidasi utang dan restrukturisasi kredit dengan proses yang diplomatis dan menguntungkan untuk Anda.
Lunasi seluruh utang Anda dengan solusi pembiayaan yang tepat. Program Dana Talangan dari FLIN siap mendukung langkah Anda menuju kebebasan finansial.
Warga Negara Indonesia (WNI) dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) resmi.
Domisili Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bali, atau Yogyakarta.
Seorang karyawan bergaji yang bekerja di perusahaan swasta, lembaga pemerintah, atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Memiliki pekerjaan tetap dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun dan sudah bekerja selama 1 tahun di perusahaan saat ini.
Berpenghasilan tetap dengan pendapatan minimum sebesar Rp4.5 juta per bulan.
Total pinjaman saat ini melebihi Rp20 juta.
Memiliki tingkat pendidikan terakhir minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Diploma (D3/D4).
Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Rekening koran 6 bulan terakhir (PDF)
Dokumen pajak tahunan (SPT)
Slip gaji 3 bulan terakhir
NPWP
Bukti alamat (Pilih salah satu: perjanjian sewa rumah, tagihan utilitas, surat keterangan domisili)
Surat keterangan kerja
Ijazah pendidikan terakhir
Swafoto (selfie)
Perjanjian pinjaman
Direct Debit Authority (DDA)
Pahami langkah sederhana untuk mengajukan konsolidasi utang hingga pencairan dana.
Isi dan kirim formulir pengajuan.
Laporan kredit akan dianalisis secara menyeluruh.
Surat persetujuan (IPA) akan diterbitkan.
Proses mediasi akan dilakukan untuk negosiasi terbaik.
Dana akan dicairkan sesuai ketentuan yang berlaku.
Elza, seorang profesional CRM yang tinggal di Cibubur, menghadapi tekanan finansial serius setelah menggunakan enam platform paylater. Awalnya, kebutuhan hidup selama masa pandemi memaksanya menggunakan fasilitas paylater karena gajinya dipotong. Namun, tenor singkat dari masing-masing pinjaman membuat tagihan menumpuk di waktu yang bersamaan. Hal ini berdampak besar pada kehidupannya, termasuk tekanan dari debt collector yang sampai menghubungi kantor dan mengganggu pekerjaannya.
Dalam upaya mencari jalan keluar, Elza mencari di internet dengan kata kunci “Layanan Konsolidasi”. Tiga platform muncul dan ia mencoba semuanya. Dari ketiganya, FLIN menjadi pilihan yang paling meyakinkan karena komunikasi customer service-nya bukan seperti robot, dan mereka memberikan penjelasan yang detail serta solutif.
Yang membuat Elza mantap adalah pendekatan FLIN yang transparan dan berbeda dari layanan lain. Tidak ada peningkatan bunga dan prosesnya melibatkan wawancara untuk memahami kondisi keuangan secara menyeluruh. Meski syaratnya cukup banyak dan detail, Elza justru merasa itu menandakan keseriusan FLIN dalam menyeleksi kandidat dengan tepat.
“Aku sudah kapok dengan lembaga paylater,” katanya. Elza kini fokus memperbaiki dan menata ulang keuangannya agar lebih sehat dan bertanggung jawab.
Elza juga mengapresiasi peran tim FLIN yang sangat membantunya selama proses berjalan. Satu masukan darinya: ke depannya, Ia berharap FLIN bisa memiliki platform sendiri untuk pengecekan pinjaman.
Naura, seorang profesional finance accounting asal Jakarta Barat, sempat terjebak dalam jeratan pinjaman dari empat platform paylater dan pinjol. Awalnya merasa gajinya cukup, Naura kurang mawas diri akan batas kemampuan finansialnya. Akhirnya, strategi gali lubang tutup lubang jadi kebiasaan, hingga bulan ini ia mulai telat bayar dan bahkan mendapat ancaman dari debt collector.
Rasa takut mulai merambah ke kehidupan sehari-hari. “Saya khawatir ini bisa berdampak ke karier saya. Kalau penghasilan saya sampai hilang, saya benar-benar nggak tahu lagi harus bagaimana,” ungkapnya.
Naura mulai mencari jalan keluar dengan menelusuri internet. Awalnya ingin mengajukan KTA ke bank, tapi tidak cocok dengan syaratnya. Ia kemudian mencari solusi dengan kata kunci “peminjam yang memiliki angsuran atau utang besar.” Dari beberapa opsi yang muncul, FLIN jadi satu-satunya yang paling responsif dan solutif. “Saya merasa FLIN adalah satu-satunya harapan yang tersisa,” tuturnya.
Proses di FLIN berjalan lancar bersama tim Customer Success, Credit Analyst, dan Disbursement. Transparansi dan pendekatan personal membuat Naura merasa didengar dan dibantu dengan sungguh-sungguh.
Harapannya kini sederhana tapi kuat: bisa menjaga cash flow, lepas dari lingkaran utang, dan menyelesaikan tagihan melalui FLIN sampai lunas.
Saya Hamdi, bekerja di industri kreatif dan tinggal di Jakarta Barat. Beberapa waktu lalu, saya mengalami masa sulit setelah bisnis yang saya bangun berhenti total. Modal yang saya pinjam dari beberapa platform pinjol, awalnya digunakan untuk memutar uang tapi malah jadi beban. Totalnya hutang sekitar Rp100 juta dari empat platform, dengan tenor pendek dan jumlah cicilan yang menumpuk tiap bulan.
Awalnya saya pikir semua masih terkalkulasi. Tapi makin hari, saya mulai bingung sendiri. Ambil pinjaman baru hanya untuk menutup yang lama. Saya sadar ini bukan solusi—ini perangkap. Untungnya saya belum pernah menunggak, tapi saya benar-benar kesulitan menyatukan semuanya agar bisa dikelola.
Saya sempat cari tahu berbagai alternatif. Bahkan iseng ketik di chatbot soal solusi pinjaman, keluar beberapa nama, dan FLIN ada di rekomendasi utama. Saya coba bandingkan satu per satu, sempat juga tanya-tanya ke perbankan, tapi gagal karena DBR (Debt Burden Ratio) saya terlalu tinggi. Beberapa penyedia solusi lain mensyaratkan agunan, yang jelas bukan pilihan buat saya.
Akhirnya saya memutuskan memilih FLIN karena komunikasinya paling terbuka dan paling terasa manusiawi. Mereka menjelaskan semuanya dengan detail dan jujur sejak awal. Prosesnya juga lancar. Meski sempat ada miskomunikasi kecil, tapi langsung divalidasi dan diselesaikan dengan cepat. Tim FLIN cukup sigap dan fleksibel, bikin saya nyaman menjalani prosesnya.
Sekarang, semua cicilan saya sudah dikonsolidasikan jadi satu pintu pembayaran ke FLIN. Hidup jauh lebih tertata. Saya nggak lagi pusing ngurusin 4 platform dengan tenggat waktu yang berbeda-beda.
Saya sadar, membicarakan masalah keuangan masih hal yang tabu bagi banyak orang di Indonesia. Tapi jujur saja, kalau tidak mulai terbuka dan mencari solusi, kita bisa terjebak lebih dalam.
FLIN bukan hanya menawarkan solusi, tapi membangun kepercayaan melalui komunikasi yang luwes dan transparan. Saya pribadi tidak ragu untuk merekomendasikan mereka, terutama untuk mereka yang benar-benar ingin menyelesaikan masalah keuangan secara bertanggung jawab.