Manusia selalu memiliki berbagai kebutuhan. Secara umum, kebutuhan ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu primer, sekunder, dan tersier. Setelah kebutuhan primer yang menyangkut kelangsungan hidup terpenuhi, lalu disusul kebutuhan sekunder untuk kenyamanan, barulah muncul kebutuhan tersier.

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kebutuhan tersier? Apa saja contohnya, dan bagaimana cara mengelolanya?

Definisi Kebutuhan Tersier

Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang muncul setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Biasanya kebutuhan ini berkaitan dengan barang-barang mewah atau sesuatu yang dianggap prestisius.

Pemenuhannya tidak hanya untuk kesenangan pribadi, tetapi juga sering dilakukan untuk menunjukkan status sosial dan memperkuat citra diri di masyarakat. Umumnya, kebutuhan ini hanya dapat dicapai oleh orang dengan kondisi ekonomi yang lebih stabil atau mapan.

Namun, ada kalanya orang-orang melakukan kesalahan dengan memilih untuk lebih memenuhi kebutuhan tersier, alasannya karena gengsi. Akhirnya, mereka kelabakan dan harus menghadapi utang di banyak tempat. Dalam hal ini, Anda bisa mengandalkan FLIN untuk mengatasinya. Dengan jasa konsolidasi utang, setiap utang yang ada akan disatukan dan Anda cukup membayarnya di satu tempat, klik tombol di bawah untuk mengajukannya sekarang!

Baca juga: Definisi Kebutuhan dan Jenis-Jenisnya

Perbedaan Kebutuhan Primer, Sekunder dan Tersier

Kebutuhan manusia yang terdiri dari kebutuhan primer, sekunder, dan tersier dibedakan berdasarkan tujuan dan urgensinya.

Kebutuhan primer adalah kebutuhan paling dasar yang harus dipenuhi agar manusia bisa hidup dan berfungsi secara normal. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka keberlangsungan hidup manusia akan langsung terganggu baik dari sisi fisik maupun biologis.

Sementara itu, kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang muncul setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan, wawasan, serta mempermudah aktivitas. Jika kebutuhan sekunder tidak terpenuhi, manusia masih bisa bertahan hidup, namun dengan kualitas yang menurun.

Kebutuhan tersier baru dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder sudah tercukupi, karena letaknya berada pada urutan paling akhir. Pemenuhan kebutuhan tersier bersifat tidak wajib. Sekalipun tidak terpenuhi, manusia tetap bisa hidup dengan mudah dan nyaman. Dampaknya hanya dari segi sosial maupun image.

Baca juga: Perbedaan Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier

Contoh Kebutuhan Tersier

Untuk lebih memahami apa itu kebutuhan tersier, mari kita lihat beberapa contoh yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

1. Mobil Mewah

Mobil umumnya termasuk kebutuhan sekunder karena mempermudah mobilitas. Tetapi saat Anda memilih mobil mewah dari merek ternama, itu sudah tergolong kebutuhan tersier. Ini terjadi karena tujuannya tak lagi hanya sebagai alat transportasi, tetapi juga gaya hidup dan simbol status sosial.

2. Hunian Eksklusif

Pada dasarnya, rumah merupakan kebutuhan primer. Namun ketika Anda memilih rumah di kawasan elit, apartemen mewah, atau vila premium, maka kebutuhan ini menjadi tersier karena menekankan pada prestise.

3. Perhiasan

Emas, intan, atau berlian jelas bukan kebutuhan dasar. Membeli perhiasan biasanya dilakukan untuk menunjukkan bentuk pencapaian, meningkatkan kepercayaan diri, hingga sebagai simbol kemakmuran.

4. Pakaian Bermerek

Sama halnya dengan rumah, pakaian termasuk kebutuhan primer selama berfungsi melindungi tubuh. Namun, pakaian bisa menjadi kebutuhan tersier ketika dipilih bukan hanya untuk fungsi, melainkan demi kemewahan, misalnya membeli pakaian bermerek.

5. Wisata Ke Luar Negeri

Berlibur memang berguna untuk melepas penat dan hiburan, hal ini menjadikannya sebagai salah satu kebutuhan sekunder. Tetapi ketika destinasinya ke luar negeri bahkan ke tempat yang mewah karena gengsi sosial, maka ini sudah termasuk kebutuhan tersier.

Kapan Harus Memenuhi Kebutuhan Tersier

Secara urutan, kebutuhan tersier bisa dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Kebutuhan primer terdiri dari kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Sementara kebutuhan sekunder terdiri dari kesehatan, pendidikan, transportasi, dan hiburan.

Pemenuhan kebutuhan tersier sebaiknya dilakukan ketika kondisi keuangan sudah stabil, di mana arus kas berjalan dengan lancar tanpa tekanan finansial. Ini juga harus didukung dengan alokasi anggaran yang jelas serta memiliki dana darurat yang cukup.

Hal yang tak kalah penting saat memenuhi kebutuhan tersier adalah memastikan Anda sudah bebas dari utang konsumtif. Alasannya sederhana, membeli barang-barang mewah saat masih memiliki utang konsumtif akan memperburuk kondisi finansial. Apalagi jika Anda mengajukan utang untuk membeli kebutuhan tersier tersebut.

Jika saat ini Anda masih memiliki banyak cicilan dan belum bebas dari utang, salah satu langkah yang bisa Anda pertimbangkan adalah konsolidasi utang. Prosedur ini dilakukan dengan menggabungkan beberapa utang ke dalam satu skema pembayaran yang lebih ringan dan tenor lebih panjang.

Salah satu lembaga terpercaya untuk konsolidasi utang adalah FLIN. Melalui Program Dana Talangan dan konsultasi strategis dengan tim ahli, FLIN siap membantu Anda segera terbebas dari jeratan utang.

Menariknya, program ini menggunakan suku bunga tetap hanya 1,8%–2,3% (setara dengan suku bunga menurun 3,25%–4%), sehingga cicilan lebih ringan dan Anda bisa fokus memperbaiki kondisi finansial tanpa tekanan berlebih.

Untuk mengetahui kemudahan yang akan Anda dapatkan setelah berhasil mengajukan Program Dana Talangan FLIN, Anda bisa melakukan simulasi melalui Kalkulator Dana Talangan di bawah ini:

Rp
Rp
Kebutuhan dasar, pendidikan, dll
Rp
36 bulan
12 bulan 36 bulan
4.00%
3.25% 4.00%
Total Pinjaman
Rp 0
Angsuran Bulanan
Rp 0
Penghematan Pada Cicilan Per Bulan
Rp 0
Success Fee (Di Awal)
Rp 0
Kelayakan:
Menghitung kelayakan..
*Syarat dan ketentuan berlaku
×

Formulir Konsultasi

Lengkapi data di bawah ini untuk melanjutkan

KTA, Paylater, Pinjaman Online, Kartu Kredit.

Sewa, Makanan, Transportasi, Tagihan, dll diluar cicilan utang

Dengan mengirim, Anda menyetujui Kebijakan Privasi & syarat dan ketentuan kami.

*Note: Perhitungan menggunakan suku bunga menurun yang setara dengan suku bunga tetap 1.85% - 2.32% dan setara dengan APR (Annual Percentage Rate) 21% - 31%).

Segera capai kebebasan finansial Anda bersama FLIN. Ajukan Program Dana Talangan sekarang!