Pernah merasa seperti hidup hanya berpindah dari satu utang ke utang lainnya? Hari ini membayar cicilan kartu kredit, minggu depan pinjam lagi untuk membayar tagihan lain.
Inilah yang disebut dengan istilah “gali lubang tutup lubang,” sebuah kebiasaan finansial yang tampaknya menyelesaikan masalah jangka pendek, tapi diam-diam menumpuk risiko besar di masa depan.
Banyak orang tanpa sadar terjebak dalam pola ini karena tekanan kebutuhan dan kurangnya perencanaan keuangan.
Artikel ini akan membahas arti dari gali lubang tutup lubang, kenapa praktik ini berbahaya, dan bagaimana cara realistis untuk keluar dari lingkaran utang yang tidak sehat.
Apa itu Gali Lubang Tutup Lubang?
Gali lubang tutup lubang artinya kondisi seseorang yang terus-menerus berutang untuk melunasi utang sebelumnya.
Dengan kata lain, utang baru digunakan untuk menutup utang lama. Secara kasat mata, ini tampak seperti solusi jangka pendek. Namun, pada kenyataannya, praktik ini justru menjerumuskan seseorang ke dalam lingkaran utang yang tak berkesudahan.Fenomena ini sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada individu yang mengalami kesulitan mengelola keuangan, tidak memiliki dana darurat, atau terbiasa memenuhi gaya hidup konsumtif dengan kartu kredit dan pinjaman online (pinjol).
Kenapa Gali Lubang Tutup Lubang Bahaya?
Menggunakan utang untuk menutup utang memang tampak praktis, tapi ada risiko besar di balik kebiasaan ini, di antaranya:
1. Bunga Menumpuk
Pinjaman baru biasanya hadir dengan bunga dan biaya administrasi tambahan. Semakin sering seseorang menggali lubang dan menutup lubang dengan utang baru, semakin besar pula akumulasi bunga yang harus dibayar. Akibatnya, total pinjamannya pun semakin membengkak.
2. Stres dan Kesehatan Mental
Lingkaran utang yang tak berujung dapat menyebabkan stres, kecemasan, bahkan depresi. Beban psikologis ini bisa memengaruhi produktivitas kerja, hubungan pribadi, hingga kualitas hidup secara keseluruhan.
Baca Juga: Panduan Memulai Employee Financial Wellness Program untuk Perusahaan Anda
3. Skor Kredit Menurun
Ketika seseorang tidak bisa membayar utang tepat waktu dan terus melakukan restrukturisasi dengan utang baru, skor kredit bisa menurun drastis. Akibatnya, peluang untuk mendapatkan pinjaman seperti KPR (Kredit Pemilikan Rumah) atau kredit kendaraan bermotor di masa depan menjadi lebih kecil atau dibatasi.
4. Risiko Gagal Bayar
Semakin sering praktik ini dilakukan, semakin besar kemungkinan seseorang tidak bisa membayar semua kewajibannya. Akibat terburuknya bisa sampai pada tahap gagal bayar atau galbay yang berisiko menimbulkan masalah hukum atau penyitaan aset.
5. Keuangan Tidak Tumbuh
Uang yang seharusnya digunakan untuk tabungan, investasi, atau pengembangan bisnis justru habis untuk membayar utang demi utang. Alhasil, tidak ada ruang untuk pertumbuhan finansial jangka panjang.
Cara Mengatasi Gali Lobang Tutup Lobang
Jika Anda terjebak dalam siklus gali lubang tutup lubang, tidak ada kata terlambat untuk memperbaikinya. Berikut beberapa langkah praktis dan realistis yang bisa dilakukan:
1. Evaluasi Kondisi Keuangan
Langkah pertama untuk keluar dari siklus gali lubang tutup lubang adalah dengan mengevaluasi kondisi keuangan Anda secara jujur dan menyeluruh.
Catat semua utang yang Anda miliki, mulai dari jumlah pokok, bunga, hingga tanggal jatuh tempo dan nama kreditur.
Dengan mengetahui gambaran besar kewajiban Anda, maka langkah selanjutnya seperti penyusunan prioritas pembayaran dan strategi pelunasan akan lebih terarah dan realistis.
2. Buat Skala Prioritas
Setelah memiliki data utang yang lengkap, susunlah skala prioritas berdasarkan tingkat urgensi dan besaran bunga.
Fokuskan pelunasan pada utang dengan bunga tertinggi atau yang jatuh temponya paling dekat agar Anda terhindar dari denda tambahan.
Anda bisa memilih metode debt snowball yang mengutamakan pembayaran utang dari nominal kecil ke besar atau debt avalanche yang fokus pada utang berbunga tinggi ke rendah, sesuai dengan strategi yang paling cocok untuk kondisi finansial Anda.
3. Kurangi Pengeluaran Konsumtif
Salah satu penyebab utama utang menumpuk adalah gaya hidup konsumtif yang melebihi kemampuan.
Untuk itu, mulailah memangkas pengeluaran yang tidak esensial seperti langganan hiburan, belanja impulsif, atau makan di luar.
Dengan mengalihkan dana dari kebutuhan sekunder ke pelunasan utang, Anda bisa mempercepat proses keluar dari lingkaran utang sekaligus membentuk kebiasaan finansial yang lebih sehat.
4. Cari Tambahan Penghasilan
Selain menekan pengeluaran, meningkatkan pendapatan juga bisa menjadi solusi efektif. Anda bisa mencoba pekerjaan sampingan seperti freelance, jualan online, atau memanfaatkan keahlian tertentu sebagai sumber pendapatan tambahan.
Hasil dari penghasilan ekstra ini dapat langsung Anda alokasikan untuk membayar utang, sehingga beban finansial Anda menjadi lebih ringan dari waktu ke waktu.
5. Restrukturisasi atau Konsolidasi Utang
Jika kondisi keuangan sudah terlalu berat, dan Anda tidak mampu lagi membayar semua cicilan secara normal, restrukturisasi atau konsolidasi utang bisa menjadi solusi.
Restrukturisasi artinya Anda mengajukan perubahan syarat pinjaman seperti memperpanjang tenor atau menurunkan bunga agar cicilan bulanan lebih ringan. Sedangkan konsolidasi adalah menggabungkan beberapa utang menjadi satu pinjaman baru agar pengelolaannya lebih sederhana.
Di sinilah FLIN hadir sebagai solusi pamungkas bagi Anda. Sebagai konsultan utang terpercaya di Indonesia, FLIN menyediakan Program Dana Talangan untuk membantu Anda menyelesaikan seluruh pinjaman melalui mekanisme konsolidasi hutang.
Dengan FLIN, Anda dapat menggabungkan berbagai utang KTA, kartu kredit, pinjaman online, atau paylater menjadi satu pinjaman baru dengan bunga lebih rendah dan tenor yang disesuaikan dengan kemampuan.
Melalui mitra penyalur pinjaman, FLIN akan membantu menyelesaikan utang Anda langsung kepada lembaga-lembaga terkait untuk memastikan penggunaan dana sesuai tujuan.
Tidak hanya itu, FLIN juga menyediakan pendampingan dari tim ahli untuk membantu Anda keluar dari jerat gali lubang tutup lubang secara terstruktur dan berkelanjutan.
Gali lubang tutup lubang adalah kondisi keuangan yang tidak sehat dan tidak boleh dibiarkan terus-menerus. Mengenali gejala awal serta mengelola utang dengan bijak adalah kunci untuk keluar dari siklus ini.
Ingin mulai hidup bebas utang? Konsultasi gratis dengan tim FLIN sekarang!