Pernah mendengar istilah Gali Lubang Tutup Lubang dalam urusan keuangan? Peribahasa ini merujuk pada kondisi ketika seseorang menutup utang lama dengan cara berutang lagi.
Sekilas, gali lubang tutup lubang ini terlihat seperti solusi cepat, tapi jika dibiarkan terus-menerus, kebiasaan ini justru bisa membuat Anda terjebak dalam lingkaran utang tanpa ujung.
Untuk itu, artikel ini akan membahas mengenai gali lubang tutup lubang mulai dari arti, dampak, hingga cara menghindarinya agar keuangan Anda tetap sehat.
Apa Itu Gali Lubang Tutup Lubang?
Gali lubang tutup lubang adalah peribahasa yang artinya menutupi satu masalah dengan menciptakan masalah baru.
Dalam konteks sehari-hari, istilah ini sering dipakai untuk menggambarkan upaya menyelesaikan kesulitan sementara, tetapi sebenarnya menimbulkan beban tambahan di kemudian hari.
Sementara itu, dalam keuangan, gali lubang tutup lubang berarti praktik menutup utang lama dengan berutang kembali.
Misalnya, seseorangan mengambil pinjaman online atau pinjol hanya untuk melunasi pinjaman atau utang sebelumnya. Sekilas, hal ini membuat masalah selesai, tetapi kenyataannya hanya memindahkan beban utang tanpa benar-benar menyelesaikannya
Namun, perlu digarisbawahi, tidak semua pinjaman adalah hal buruk. Misalnya pinjaman produktif untuk modal usaha atau pembelian aset yang bisa menghasilkan, masih bisa disebut pinjaman sehat, asalkan dibarengi dengan financial planning yang matang.
Sebaliknya, gali lubang tutup lubang adalah pinjaman yang hanya memindahkan kewajiban tanpa menambah nilai, sehingga termasuk strategi finansial yang tidak sehat.
Baca Juga: Galbay Pinjol Ilegal? Kenali Risikonya dan Solusi yang Disarankan OJK
Penyebab Orang Melakukan Gali Lubang Tutup Lubang?
Berikut faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan gali lubang tutup lubang:
1. Pengeluaran lebih besar dari pemasukan
Banyak orang harus melakukan gali lubang tutup lubang karena pola hidup yang tidak seimbang dengan pendapatan. Misalnya, gaji bulanan Rp5 juta tetapi pengeluaran rutin mencapai Rp6 juta. Kekurangan Rp1 juta setiap bulan ini akhirnya ditutup dengan pinjaman.
Jika dibiarkan, pinjaman bukan lagi dipakai untuk kebutuhan darurat, melainkan menjadi sumber utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini sangat berbahaya karena membuat seseorang selalu bergantung pada utang hanya untuk bertahan hidup.
2. Bunga utang tinggi yang menumpuk
Utang dengan bunga tinggi, misalnya pinjaman online yang mengenakan bunga harian, membuat pokok utang nyaris tidak berkurang meski cicilan rutin dibayar.
Pada akhirnya, sebagian besar cicilan hanya masuk untuk menutup bunga, bukan pokok utang. Kondisi ini membuat seseorang mencari pinjaman baru untuk membayar beban bunga, sehingga total utang semakin membengkak.
Alih-alih menyelesaikan masalah, pola ini justru menyeret Anda ke dalam lingkaran bunga berbunga yang sulit diputus.
3. Kurangnya literasi finansial
Banyak orang yang masih belum memahami bagaimana cara kerja bunga, denda keterlambatan, hingga pentingnya mengatur arus kas. Misalnya, ada yang berpikir menutup pinjaman A dengan pinjaman B adalah strategi yang cerdas, padahal sebenarnya hanya menggeser masalah.
Nah, kurangnya pengetahuan soal alternatif lain, seperti refinancing atau konsolidasi, juga membuat orang lebih cepat memilih jalan pintas dengan strategi gali lubang tutup lubang.
Baca Juga: Bukan Gali Lubang Tutup Lubang Lagi untuk Anita
Dampak Buruk Gali Lubang Tutup Lubang
Berikut dampak yang akan Anda rasakan jika melakukan gali lubang tutup lubang:
1. Utang semakin menumpuk
Meminjam untuk membayar utang pinjaman lain hanya akan membuat utang semakin menumpuk.
Misalnya, utang yang awalnya hanya Rp5 juta bisa berlipat ganda menjadi Rp15 juta atau lebih karena selalu ditutupi dengan pinjaman baru. Akumulasi ini yang membuat utang menjadi semakin tidak terkendali, bahkan bisa memicu gagal bayar.
2. Skor kredit menurun
Di Indonesia, lembaga keuangan memantau riwayat pinjaman Anda melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.
Jika sering terlambat membayar cicilan atau terlalu banyak mengajukan pinjaman baru, skor kredit Anda akan turun drastis. Akibatnya, saat ingin mengajukan kredit produktif seperti KPR atau modal usaha, permohonan bisa langsung ditolak meski Anda memiliki penghasilan tetap.
3. Stres dan tekanan psikologis
Terjebak dalam lingkaran utang bukan hanya soal angka di laporan keuangan, tetapi juga menyangkut mental.
Banyak orang yang sulit tidur, gelisah, bahkan mengalami konflik keluarga akibat tekanan utang. Rasa bersalah karena tidak mampu membayar, ditambah tekanan dari penagihan, bisa menimbulkan stres berkepanjangan yang berujung pada penurunan kualitas hidup.
Untuk itu, selesaikan masalah utang dengan solusi pasti dari FLIN. FLIN memberikan solusi konsolidasi utang dimana, puluhan cicilan dijadikan satu lewat FLIN, sehingga tenor lebih panjang dan bunga lebih ringan. FLIN bukan pinjol dan tidak menyediakan dana segar, sebaliknya FLIN memberikan pendampingan untuk Anda agar meraih masa depan yang lebih hebat, klik di bawah untuk menyelesaikan utang Anda!
Cara Menghindari Gali Lubang Tutup Lubang dengan Bijak
Agar tidak terkena dampaknya berikut cara menghindari gali lubang tutup lubang dengan bijak:
1. Buat anggaran keuangan yang realistis
Buatlah anggaran dengan pendekatan zero-based budgeting, yaitu setiap rupiah yang masuk harus sudah memiliki tujuan, baik untuk kebutuhan sehari-hari, tabungan, maupun pembayaran cicilan.
Hindari pengeluaran impulsif seperti belanja online yang tidak dibutuhkan. Dengan begitu, Anda bisa memastikan bahwa tidak ada uang yang “hilang tanpa jejak” setiap bulannya.
2. Siapkan dana darurat dengan baik
Dana darurat bisa menjadi “bantalan” yang menyelamatkan Anda dari keputusan berutang saat kondisi mendesak.
Misalnya, saat motor rusak atau harus membeli obat, Anda bisa menggunakan dana darurat alih-alih berutang. Besarnya ideal antara 3–6 kali pengeluaran bulanan, tetapi bisa dimulai secara bertahap, misalnya 5–10% dari pendapatan setiap bulan.
3. Cari solusi konsolidasi utang legal
Jika sudah terjerat memiliki banyak pinjaman dengan bunga tinggi, segera konsolidasikan utang Anda. Dengan metode ini, beberapa utang digabungkan menjadi satu pinjaman baru dengan bunga lebih rendah dan tenor lebih panjang.
Cara ini membuat cicilan lebih ringan dan memudahkan pengelolaan. Namun, pastikan dilakukan melalui platform atau lembaga resmi yang terdaftar dan diawasi OJK, agar Anda terhindar dari risiko penipuan.
Baca Juga: Bukan Gali Lubang Tutup Lubang Lagi untuk Anita
Demikian penjelasan mengenai peribahasa gali lubang tutup lubang dalam keuangan. Pada intinya, strategi ini mungkin terasa sebagai jalan keluar cepat, tapi dampaknya justru menyeret Anda ke masalah yang lebih dalam.
Nah, jika Anda merasa sudah mulai terjebak dalam siklus gali lubang tutup lubang, segera konsolidasi dengan FLIN.
FLIN siap membantu Anda mengelola utang dengan lebih bijak melalui strategi konsolidasi dan pengelolaan pinjaman yang terstruktur dengan suku bunga flat sekitar 1,8% – 2,5% per bulan.
Selain itu, FLIN juga aman digunakan karena sudah terdaftar di KOMDIGI dan bermitra dengan lembaga resmi yang diawasi langsung oleh OJK.
Yuk, segera konsolidasi utang Anda dengan FLIN. Klik tombol di bawah ini!























