Hari Raya Idul Fitri 2025/1446 H tinggal menghitung hari. Menjelang hari istimewa ini, Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi salah satu momen yang dinanti-nanti.
THR atau dikenal juga sebagai gaji ke-13 adalah bonus tahunan yang berhak diterima setiap karyawan yang sudah memasuki masa kerja minimal 1 (satu) bulan.
Diatur dalam Kementerian Ketenagakerjaan No. 6/2016, nominal THR yang diterima setiap karyawan bervariasi karena bergantung pada masa kerja. Jumlah maksimum THR sendiri sebesar satu kali gaji.
Kebutuhan di bulan Ramadhan dan hari Lebaran yang melonjak dibandingkan bulan-bulan lainnya membuat banyak orang menantikan THR. Tak sedikit yang akhirnya membelanjakan uang tersebut hingga habis tak tersisa.
Lantas, bagaimana cara mengelola uang THR dengan bijak agar kondisi finansial sebelum dan setelah Lebaran tetap optimal? Cari tahu jawabannya bersama FLIN melalui penjelasan berikut.
Mengapa Uang THR Penting untuk Dikelola?
Uang Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan pendapatan tambahan yang hanya diterima setahun sekali, biasanya menjelang hari raya keagamaan.
Saat menerima THR, banyak orang cenderung tergoda untuk menggunakannya secara impulsif tanpa perencanaan matang. Sering kali, keinginan ini tidak bersifat mendesak, bahkan tidak begitu dibutuhkan. Sebut saja membeli pakaian dan gadget baru, serta liburan mewah.
Sebenarnya, sah-sah saja memanfaatkan uang THR sebagai self-reward untuk menikmati hasil kerja keras. Namun jika seluruh THR dihabiskan tanpa perhitungan, kondisi keuangan bukan tidak mungkin menjadi sulit setelah momen Lebaran berlalu.
Oleh karena itu, THR harus dikelola dengan bijaksana untuk mendukung kesejahteraan finansial, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Mengelola uang THR berarti memastikan bahwa dana tersebut tidak hanya dialokasikan untuk keperluan konsumtif, tapi juga dimanfaatkan untuk kebutuhan finansial, seperti membayar utang, menabung, atau diinvestasikan agar nilainya bertambah di masa depan.
Dalam hal ini, Anda perlu membuat prioritas pengeluaran, seperti menyisihkan sebagian untuk keperluan mendesak, menabung, dan berinvestasi, sebelum membelanjakan untuk kebutuhan hiburan atau gaya hidup.
Selain itu, pengelolaan THR yang baik juga bisa membantu dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Misalnya, bagi yang memiliki utang, sebagian dari THR dapat digunakan untuk melunasi atau mengurangi beban utang yang ada.
Bagi yang belum memiliki dana darurat, menyisihkan THR untuk tabungan darurat bisa menjadi keputusan yang bijak agar lebih siap menghadapi situasi tak terduga di masa depan.
Jika kondisi finansial sudah cukup stabil, THR pun dapat digunakan untuk investasi, seperti membeli emas, reksa dana, atau instrumen keuangan lainnya yang dapat meningkatkan nilai aset dalam jangka panjang.
Dengan strategi yang tepat, uang THR dapat membantu Anda mencapai kebebasan finansial di masa mendatang sehingga Anda dapat menikmati hidup yang penuh makna.
Baca Juga: 6 Tips Hemat di Bulan Puasa yang Bisa Diikuti
7 Tips Mengelola THR dengan Bijak
Pada dasarnya, tips mengelola THR yang dapat Anda ikuti ini berangkat dari prinsip keuangan, yaitu mendahulukan kebutuhan sebelum keinginan. Dengan kata lain, pastikan dulu kebutuhan dasar terpenuhi sebelum menggunakan sisanya untuk hal yang diinginkan.
1. Menentukan Prioritas Keuangan
Sebelum menggunakan THR, Anda perlu menentukan prioritas keuangan terlebih dahulu. Buatlah daftar kebutuhan Lebaran, seperti biaya mudik, zakat, membeli makanan hari raya, hingga bingkisan untuk sanak saudara. Besaran alokasi untuk keperluan ini bisa mencakup 60 persen dari uang THR.
Tidak kalah penting, pisahkan antara keinginan dan kebutuhan. Godaan diskon dan promosi sering kali membuat seseorang menggunakan THR tanpa pertimbangan. Menetapkan prioritas keuangan membantu Anda menghindari pengeluaran yang tidak perlu dan memastikan bahwa dana tersebut dialokasikan untuk manfaat yang lebih besar.
2. Sisihkan untuk Menabung
Salah satu langkah terbaik dalam mengelola THR adalah dengan menyisihkannya untuk tabungan. Ingat, sisihkan uang di awal setelah menerima uang THR, bukan menyisakannya di akhir setelah digunakan untuk kebutuhan lain.
Hal ini bertujuan agar Anda tidak terlena untuk menghabiskan banyak uang di awal dan berakhir hanya menyisakan sedikit untuk ditabung.
Anda bisa menggunakan metode sederhana seperti menyisihkan minimal 20–30 persen dari THR untuk ditabung sebelum menggunakannya untuk keperluan lain.
3. Menghindari Pengeluaran yang Tidak Perlu
Tidak sedikit orang tergoda untuk menggunakan THR demi memenuhi keinginan yang selama ini terpendam.
Apalagi menjelang Ramadhan dan Lebaran, banyak diskon dan promo menarik yang seolah memanggil Anda untuk berbelanja. Sebenarnya, hal ini sah-sah saja asal tidak dilakukan berlebihan. Jangan sampai, belanja membuat Anda menyesal di kemudian hari.
Oleh sebab itu, sebelum membeli sesuatu, coba tanyakanlah pada diri sendiri: “Apakah ini benar-benar yang saya dibutuhkan, atau hanyalah keinginan semata?”
Salah satu cara untuk menghindari pengeluaran berlebihan adalah dengan membuat anggaran belanja yang jelas. Tetapkan batas pengeluaran untuk kebutuhan seperti pakaian, makanan, dan hadiah.
Jangan lupa untuk disiplin mengeluarkan uang berdasarkan anggaran agar tidak over budget atau berbelanja berlebihan.
4. Membangun Dana Darurat
Selain mengalokasikan THR untuk tabungan masa depan, Anda juga dapat memanfaatkannya untuk mengumpulkan dana darurat.
Dana darurat membantu Anda menghadapi situasi tak terduga, seperti biaya medis atau kehilangan pekerjaan. Idealnya, dana darurat mencakup 3–6 bulan pengeluaran bulanan Anda.
Namun jika sudah berkeluarga, dana darurat sebaiknya dipersiapkan hingga mencapai 12-24 bulan pengeluaran bulanan.
Anda bisa menyimpan dana darurat di rekening terpisah dengan rekening penggajian atau instrumen keuangan yang mudah diakses tapi tetap memberikan keuntungan, seperti tabungan berjangka atau reksa dana pasar uang.
5. Melakukan Investasi Jangka Panjang
Apabila tabungan dan dana darurat sudah dipenuhi dengan baik, THR bisa dialokasikan juga untuk berinvestasi. Ini membantu Anda mencapai tujuan keuangan di masa depan, seperti membeli rumah atau mempersiapkan dana pensiun.
Pilihlah jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda. Jika Anda masih pemula, reksa dana bisa menjadi pilihan tepat karena dikelola oleh manajer investasi profesional.
Namun, jika Anda sudah lama berkecimpung di dunia investasi dan memiliki profil risiko agresif, Anda dapat memanfaatkan instrumen seperti saham yang menawarkan keuntungan lebih besar.
Ingatlah, dalam berinvestasi, keuntungan berbanding lurus dengan risiko. Semakin besar keuntungan yang bisa diraih, semakin besar juga risiko yang mengintai Anda. Oleh sebab itu, harap memilih instrumen dengan bijak dan matang.
6. Gunakan untuk Melunasi Utang
Jika Anda memiliki utang, terutama yang berbunga tinggi seperti kartu kredit atau pinjaman online, alokasikan sebagian THR untuk melunasinya.
Dengan mengurangi atau melunasi utang lebih awal, Anda bisa menghemat biaya bunga dan meningkatkan kesehatan finansial Anda. Ini akan membantu kondisi keuangan lebih stabil setelah hari raya.
7. Evaluasi Pengeluaran dari THR
Setelah menggunakan THR, jangan lupa untuk mengevaluasi bagaimana uang tersebut dibelanjakan.
Apakah sesuai dengan rencana? Apakah ada pengeluaran yang bisa dihindari? Jika ternyata ada pengeluaran yang tidak terlalu penting, Anda bisa memperbaikinya di tahun berikutnya. Dengan begitu, setiap kali mendapatkan THR, Anda bisa menggunakannya dengan lebih bijak dan memberikan manfaat yang lebih besar.
Selesaikan Utang Bersama FLIN
Salah satu pos keuangan yang perlu diprioritaskan dalam alokasi uang THR ialah utang. Namun pembayaran pinjaman bisa menjadi lebih berat jika Anda terjerat lebih dari satu cicilan. Terlebih jika masing-masing utang dikenakan suku bunga tinggi setiap bulannya.
Dalam hal ini, uang THR tidak bisa menjadi satu-satunya alat untuk membantu melunasi utang. Melainkan, Anda membutuhkan strategi pengelolaan utang yang cerdas seperti memanfaatkan Program Dana Talangan FLIN.
FLIN merupakan lembaga keuangan yang bertindak sebagai jasa melunasi utang, baik berupa KTA (Kredit Tanpa Agunan), paylater, pinjaman online, dan kartu kredit dengan minimum jumlah sebesar Rp20 juta.
Dalam membantu masyarakat terbebas dari jeratan utang, FLIN bekerja sama dengan mitra penyalur pinjaman yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Layanan yang ditawarkan meliputi restrukturisasi utang, konsolidasi utang, hingga refinancing.
Dengan Program Dana Talangan FLIN, seluruh utang Anda akan dikonsolidasi atau digabungkan menjadi satu pinjaman dengan suku bunga dan cicilan yang lebih rendah.
Prosesnya pun sederhana dan cepat. Saat permintaan konsolidasi utang disetujui, FLIN melalui mitra penyalur pinjaman akan melunasi utang Anda ke bank atau lembaga debitur terkait. Ini membantu Anda mengelola utang dengan mudah, praktis, dan ringan karena seluruh pembayaran hanya dilakukan melalui satu pintu, yakni FLIN.
Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir terlambat membayar atau terbebani cicilan besar yang bisa mengganggu cashflow dan bahkan menurunkan skor kredit.
Ingin mengetahui bagaimana FLIN membantu Anda memulai hidup bebas finansial di masa depan? Awali langkah Anda dengan konsultasi GRATIS bersama tim profesional FLIN! Klik banner untuk informasi lebih lanjut!