Setelah bekerja keras atau melalui masa-masa sulit, Anda tentu harus mengapresiasi diri sendiri. Misalnya, dengan cara memberikan hadiah pada diri sendiri. Konsep ini dikenal dengan istilah self reward, dan cukup populer di kalangan milenial serta gen Z.

Self reward dinilai sebagai langkah positif yang mampu menjaga kesehatan mental individu. Namun, tak sedikit orang keliru dalam memaknainya, sehingga terjebak dalam gaya hidup boros. Lantas, bagaimana seharusnya self reward yang positif dilakukan? Cari tahu jawabannya berikut ini.

Apa Itu Self Reward?

Self reward adalah bentuk penghargaan yang diberikan kepada diri sendiri setelah berhasil menyelesaikan suatu tugas, mencapai target, atau melewati situasi yang menantang. 

Hadiah ini bisa berupa hal kecil seperti menikmati kopi favorit, menonton film, beristirahat sejenak, hingga membeli barang impian.

Prinsip utama dari self reward bukan soal nominal atau kemewahan, melainkan soal penghargaan dan apresiasi terhadap usaha yang telah Anda lakukan. 

Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa menjadi strategi positif untuk menjaga motivasi dan semangat seseorang.

Baca Juga: Cara Melunasi Utang Lewat Konsolidasi Utang di FLIN

Pentingnya Self Reward

Memberikan self reward secara tepat membawa dampak positif terhadap berbagai aspek kehidupan, baik secara emosional, psikologis, maupun produktivitas.

1. Membangun Rasa Percaya Diri

Kepercayaan diri seseorang dapat tumbuh melalui apresiasi terhadap diri sendiri. Bentuk penghargaan ini bisa berwujud self reward

Dengan memvalidasi dan berterima kasih atas usaha yang telah dilakukan, rasa percaya diri Anda pun akan meningkat. Sehingga, Anda lebih siap untuk menaklukkan tantangan-tangan berikutnya.

2. Menghindari Burnout dan Meredakan Stres

Sering kali, Anda terlalu fokus bekerja hingga lupa atau sengaja menunda beristirahat. Mungkin Anda sedang dikejar target atau memang kelebihan beban kerja (overwork). 

Tanpa sadar, hal ini dapat memicu stres berkepanjangan hingga menyebabkan burnout. Ketika tubuh merasa burnout, maka produktivitas akan menurun dan berdampak pada performa kerja.Karenanya, memberikan jeda bagi tubuh sangatlah penting. Self reward menjadi semacam ‘rem’ untuk memberi waktu istirahat sejenak dan meredakan stres yang menumpuk, sehingga terhindar dari risiko burnout.

3. Meningkatkan Motivasi dan Produktivitas

Self reward memberikan stimulus positif bagi otak. Ketika Anda tahu ada ‘hadiah’ yang menanti setelah menyelesaikan sesuatu, semangat untuk menyelesaikan tugas cenderung meningkat. Ini bisa menjadi strategi ampuh untuk menjaga konsistensi dan produktivitas kerja.

4. Mendorong Kesehatan Mental

Mengapresiasi diri adalah bentuk self-love. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini membantu menjaga keseimbangan emosional dan memperkuat kesehatan mental Anda, terutama di tengah tekanan kehidupan yang kian kompleks.

Baca Juga: Apakah Tenor Panjang Lebih Baik dari Tenor Pendek?

Membedakan Self Reward dengan Pemborosan

Tidak sedikit orang yang menyamakan self reward dengan kegiatan konsumtif yang impulsif, padahal keduanya berbeda.

Self reward bersifat terencana, sesuai kebutuhan, dan dilakukan sebagai bentuk penghargaan setelah usaha tertentu. Nominal biayanya juga tidak selalu mahal. Anda bahkan bisa memberikan self-reward cuma-cuma, seperti tidur lebih lama saat weekend.

Sementara itu, pemborosan didorong oleh emosi sesaat, tekanan sosial, atau FOMO (fear of missing out), tanpa pertimbangan finansial yang matang. Tanpa sadar, banyak orang melakukan pemborosan berkedok self-reward, dengan membeli barang impian yang mahal menggunakan kartu kredit, hanya demi kepuasan sesaat. Alhasil, jumlah pinjamannya menumpuk hingga melebihi rasio utang terhadap pendapatan yang sehat.

Rp
Rp
Kebutuhan dasar, pendidikan, dll
Rp
36 bulan
4.00%
Total Pinjaman
Rp 0
Angsuran Bulanan
Rp 0
Penghematan Pada Cicilan Per Bulan
Rp 0
Success Fee (Di Awal)
Rp 0
Kelayakan:
Menghitung kelayakan..
*Syarat dan ketentuan berlaku
×

Cara Melakukan Self Reward Tanpa Boros

Agar tetap sehat secara finansial, penting untuk mengelola self reward dengan bijak. Berikut beberapa cara yang bisa Anda terapkan:

1. Atur Dana Khusus Self Reward

Sediakan anggaran untuk self reward dalam perencanaan keuangan Anda. Biayanya tidak perlu besar, 5–10 persen dari penghasilan sudah cukup, tergantung kondisi keuangan masing-masing.

Dengan adanya dana ini, Anda bisa lebih leluasa memberi hadiah kepada diri sendiri tanpa merasa bersalah atau khawatir mengganggu kebutuhan pokok, seperti cicilan, tabungan, atau dana darurat.Contohnya, jika Anda menyisihkan Rp300.000 setiap bulan, dana ini bisa digunakan untuk makan malam, membeli barang impian, atau menonton konser. Jika tidak terpakai bulan ini, dana tersebut bisa diakumulasikan untuk self reward yang lebih besar di bulan berikutnya.

2. Fokus Pada Makna, Bukan Harga

Self reward yang baik bukan tentang seberapa mahal hadiah yang Anda berikan, tetapi seberapa bermakna dan menyenangkan hal tersebut bagi Anda.

Alih-alih membeli gadget baru hanya karena diskon, Anda bisa memilih untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan melakukan hobi yang Anda sukai, seperti membaca, menggambar, atau sekadar staycation

Dengan fokus pada makna, Anda akan lebih mudah merasa puas tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

3. Hindari Tekanan Sosial (FOMO)

Di era media sosial, mudah sekali terjebak dalam standar gaya hidup orang lain. Ketika melihat teman atau influencer membeli sesuatu sebagai bentuk self reward, Anda mungkin merasa perlu melakukan hal serupa.

Padahal, setiap orang punya kondisi keuangan dan kebutuhan yang berbeda. Jangan sampai tekanan sosial atau keinginan untuk “ikut-ikutan” membuat Anda mengorbankan kesehatan finansial demi validasi sesaat.Berani berkata “tidak” terhadap FOMO (fear of missing out) adalah bentuk self reward juga, karena Anda sedang memprioritaskan kebutuhan pribadi dibanding ekspektasi eksternal.

4. Bayar dari Dana Tunai, Bukan Utang

Salah satu prinsip utama dalam self reward yang sehat adalah tidak membebani masa depan. Karena itu, usahakan semua bentuk penghargaan kepada diri sendiri dibayar menggunakan dana tunai, bukan kartu kredit apalagi pinjaman online.

Menggunakan utang untuk membeli hadiah hanya akan memberikan kepuasan sesaat, tetapi meninggalkan beban jangka panjang. Apalagi jika bunga cicilan tinggi dan pengelolaannya tidak disiplin.

Dengan membayar dari dana yang sudah disiapkan sebelumnya, Anda tidak hanya menikmati hasil jerih payah, tapi juga menjaga kondisi keuangan tetap aman dan stabil.Self reward seharusnya menjadi bentuk penghargaan, bukan pelarian. Jika dilakukan dengan penuh kesadaran, Anda tidak hanya merasakan kebahagiaan, tapi juga tetap bertanggung jawab secara finansial. Ingat, tetaplah menjaga keseimbangan dan melakukannya dengan bijak.

Langkah bijak hari ini Untuk hidup yang lebih terkendali

Merdeka dari hutang bukan sekedar mimpi. Temukan solusi menyelesaikan hutang terbaik dengan FLIN dan #AturUlangHidupmu!

Ambil Langkah Pertama Menuju Hidup Bebas Utang