Salah satu metode angsuran yang populer digunakan saat ini adalah angsuran flat. Metode ini sering digunakan karena perhitungannya yang mudah. Biasanya ini digunakan untuk pinjaman KTA, barang konsumtif, maupun pinjaman dengan tenor pendek lainnya.
Artikel ini akan membahas angsuran flat secara menyeluruh, mulai dari pengertian, cara perhitungan, kelebihan dan kekurangan, hingga penerapannya dalam dunia kredit.
Apa Itu Angsuran Flat?
Angsuran flat merupakan salah satu metode penghitungan cicilan pada transaksi pinjaman yang menghitung bunga berdasarkan jumlah pokok utang di awal. Nominal bunga tersebut akan sama selama masa kredit.
Dalam angsuran flat, nominal pokok yang dicicil setiap bulan juga sama, yaitu dengan membagi jumlah pokok dengan tenor. Sehingga, metode angsuran ini mengharuskan debitur membayar cicilan, yang terdiri dari bunga dan pokok, dengan nominal tetap setiap bulan.
Angsuran flat sendiri banyak digunakan untuk pinjaman jangka pendek seperti kredit motor, smartphone, barang elektronik, hingga Kredit Tanpa Agunan (KTA). Metode ini mudah dipahami, transparan, dan cocok untuk kebutuhan dengan tenor singkat.
Menurut IdScore, bunga flat pada dasarnya adalah suku bunga yang tetap selama jangka waktu pinjaman.
Rumus dan Contoh Perhitungan Angsuran Flat
Penghitungan angsuran flat sebenarnya cukup sederhana. Pertama, Anda perlu menghitung jumlah cicilan pokok yang harus dibayarkan. Kemudian, Anda menghitung nominal bunga dengan mengalikan suku bunga dengan pokok awal. Jumlah dari cicilan pokok dan bunga per bulan tadi, merupakan jumlah yang harus Anda bayar setiap bulan selama periode kredit.
Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Hitung total bunga selama tenor
Total bunga=pokok pinjamansuku bunga tahunanlama pinjaman (tahun)
2. Hitung nominal bunga per bulan
Bunga per bulan =total bungajumlah bunga dalam tenor
3. Hitung angsuran pokok per bulan
Angsuran pokok per bulan=pokok pinjamanjumlah bulan dalam tenor
4. Hitung total angsuran bulanan
Total angsuran bulanan=angsuran pokok per bulan+bunga per bulan
Agar dapat lebih memahami cara menghitung angsuran flat, FLIN akan memberikan contoh simulasi perhitungannya.
Misalnya seseorang meminjam dana sebesar Rp12.000.000 dengan tenor 12 bulan, dan bunga flat 12% per tahun. Dihitung menggunakan rumus di atas:
1. Hitung total bunga selama tenor
Total bunga=12.000.0000,121=1.440.000
2. Hitung nominal bunga per bulan
Bunga per bulan =1.440.00012=120.000
3. Hitung angsuran pokok per bulan
Angsuran pokok per bulan=12.000.00012=1.000.000
4. Hitung total angsuran bulanan
Total angsuran bulanan=1.000.000+120.000=1.120.000
Sehingga, debitur harus membayar sebesar Rp1.120.000 dalam sebulan selama tenor. Angka tersebut terdiri dari Rp1.000.000 angsuran pokok, dan Rp120.000 bunga per bulan.
Baca juga: Memahami 3 Cara Perhitungan Angsuran: Flat, Efektif, dan Anuitas
Kelebihan dan Kekurangan Angsuran Flat
Metode angsuran flat cukup sederhana dan transparan sehingga banyak digunakan, namun bunga yang harus dibayarkan cenderung lebih tinggi. Berikut kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan Angsuran Flat
1. Perhitungan Sederhana dan Transparan
Perhitungan bunga pada metode angsuran flat berdasar pada pokok pinjaman awal, bukan pada saldo pokok utang. Cara tersebut membuat perhitungan metode flat menjadi cukup sederhana, sehingga menghasilkan transparansi yang mempermudah kreditur dan debitur untuk melacak cicilan.
2. Cicilan Bulanan Tetap
Jumlah cicilan pokok yang dibagi rata dan bunga yang tetap selama tenor menjadikan cicilan yang harus dibayarkan adalah tetap. Hal ini mempermudah debitur untuk mengatur anggaran keuangan setiap bulan.
3. Mudah Dipahami
Penghitungan metode ini tidak memerlukan rumus amortisasi maupun software perhitungan sehingga lebih mudah dipahami. Inilah salah satu alasan luasnya penggunaan skema ini di berbagai lembaga mikrofinansial maupun koperasi simpan pinjam.
4. Cocok untuk Pinjaman Jangka Pendek
Pada bunga flat, bunga selalu dihitung dari pokok awal. Kalau pinjaman berlangsung lama, perbedaan antara bunga flat dan bunga efektif jadi semakin besar, sehingga debitur membayar lebih banyak nominal bunga. Untuk tenor pendek (misalnya 6–12 bulan), selisih itu tidak terlalu terasa.
Kekurangan Angsuran Flat
1. Total Pembayaran Lebih Besar
Walaupun bunga flat terlihat kecil (misalnya 12%), debitur tetap membayar bunga penuh dari pokok awal setiap bulan. Jika dihitung dengan bunga efektif, akan sama dengan 23%-24%, sehingga total pembayaran selama tenor bisa jauh lebih mahal.
2. Tidak Menguntungkan Bagi Pelunasan Cepat
Jika debitur ingin melunasi lebih cepat, bunga flat biasanya tidak otomatis disesuaikan. Akibatnya, mereka tetap membayar bunga penuh seolah-olah pinjaman berjalan sampai tenor akhir. Tentu saja, ini tidak menguntungkan bagi debitur yang ingin melunasi dini.
3. Lebih Mahal untuk Tenor Panjang
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, sistem bunga flat akan semakin terasa mahalnya Misalnya, pada kredit 3 tahun, debitur tetap membayar bunga penuh dari pokok awal setiap bulan sekalipun sisa pinjaman makin kecil. Akhirnya beban bunga yang ditanggung jauh lebih besar dibanding kalau menggunakan bunga menurun atau anuitas.
Baca juga: Perbedaan Bunga Anuitas dan Bunga Flat dan Cara Hitungnya!
4. Tidak Menyesuaikan Suku Bunga Pasar
Jika suku bunga pasar turun, bunga flat tidak ikut turun karena dihitung tetap dari pokok awal. Akibatnya, debitur tidak mendapatkan manfaat dari penurunan bunga, dan tetap membayar bunga yang relatif lebih tinggi.
Angsuran flat memang dikenal luas karena kemudahan dan transparansinya. Saat ini metodenya, banyak digunakan oleh pinjol, pay later, maupun pinjaman KTA. Tapi di balik itu, beban angsuran flat tidak kecil karena bunga setiap bulan dihitung berdasarkan pokok awal, sekalipun cicilan sudah berjalan.
Jika Anda memiliki banyak pinjaman konsumtif yang angsurannya menggunakan metode flat, Anda bisa mempertimbangkan konsolidasi utang. Dengan menyatukan semua cicilan menjadi satu skema, pembayaran akan menjadi lebih ringan. Ditambah lagi, restrukturisasi utang akan menekan beban bunga menjadi lebih rasional.
Seluruh kemudahan ini bisa Anda dapatkan melalui Program Dana Talangan dari FLIN. Melalui analisis mendalam dari para ahli, FLIN akan memberi solusi pelunasan utang yang paling efektif, efisien, dan memudahkan Anda mencapai kondisi finansial yang lebih sehat.